SuaraBali.id - Relawan kesehatan Tirta Mandira Hudhi atau dr Tirta memberikan klarifikasi terkait rumor yang menyebut dirinya dipanggil untuk menjadi saksi meringankan di sidang Jerinx.
Ia menampik kabar tersebut dan menegaskan bahwa yang beredar hanya isu belaka. Hal itu disampaikan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Rabu (4/11/2020).
"Jadi ada issue, saya dipanggil sebagai saksi meringankan untuk @jrxsid. Untuk brsaksi mengenai bagi2 pangannya, dan soal rapid . Tapi ini ISSUE," tulisnya seperti dikutip SuaraBali, Kamis (11/5)
Kendati demikian, ia menyampaikan memang memiliki rencana datang ke sidang Jerinx yang digelar pada Selasa (3/11/2020) untuk memberikan dukungan. Namun belum juga terbang ke Bali, langkahnya sudah terhenti.
Dokter sekaligus influencer itu mengaku ada seseorang yang menghubungi dan meminta agar dirinya tak ikut campur dalam kasus Jerinx. Namun dr Tirta enggan mengungkap sosok yang meneleponnya itu.
Ia juga mengatakan orang yang disebutnya ada di Bali itu juga menyinggung sanksi yang didapat kalau dirinya datang ke sidang sang drummer superman is dead. Walhasil, dr Tirta gagal ke sidang Jerinx.
"Saya jujur ga tau issue itu. Tapi tiba2 ada telepon, dari “seseorang” di Bali yang meminta saya ga ikut campur. Ya kalo melanggar, sanksinya tau sendirilah. Hahaha. Yowis. Akhirnya saya ga mendapat panggilan saksi itu," sambungnya.
dr Tirta pun mengaku telah menceritakan hal ini kepada Nora Alexandra, istri Jerinx. Nora juga telah mengetahui sosok yang meneleponnya tersebut.
"Sampe detik ini. Mengenai hal ini, sudah saya ceritakan ke @ncdpapl . Dan yowis deh. Kak norapun sudah mengetahui siapa yg menelpon saya. Yang jelas orng terkait, juga ada di sidang tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Murka Jerinx: Siapa yang Memesan Ini Semua? Perlihatkan Mukamu
Tuntutan Terlalu Berat
Lebih lanjut, pria yang karib disapa itu menyoroti tuntutan hukuman yang dijatuhkan kepada Jerinx atas kasus IDI Kacung WHO.
Ia berpandangan, tuntutan 3 tahun penjara yang diberikan jaksa penuntut umum ke Jerinx berlebihan untuk kasus yang dipicu kata-kata 'kacung'.
"Tuntutan 3 tahun, untuk ujaran “kacung” itu berlebihan. Itu point saya. @jrxsid salah, oke, tapi kalo cuma karena kacung orng dipenjara 3 tahun, bisa2 semua orng lapor polisi karena “kacung” bro," ujarnya.
Untuk itu, ia berharap hakim nantinya bisa memberikan keputusan terbaik. Sebab, jika seseorang dipenjara 3 tahun karena kata-kata 'kacung', menurutnya justru berpotensi mencoreng nama Ikatan Dokter Indonesia, sebagai pelapor kasus Jerinx, di mata publik.
"Dear Hakim , semoga bisa memutuskan yg terbaik. Kalo sampe seseorang di bui 3 tahun karena “kacung” bisa berpengaruh ke nama IDI pusat dan ke publik. Nanti kata laen macem “jancok” “babu” akan kena juga lhoh," kata dr Tirta, memungkasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali