- Menkeu Purbaya yakin utang RI aman, tak perlu khawatir karena indikatornya masih sangat sehat.
- Rasio defisit APBN dan utang terhadap PDB Indonesia masih di bawah batas aman standar internasional.
- Purbaya mengaku sudah lama mempelajari kelemahan ekonomi, membuatnya sigap dalam mengambil kebijakan.
Sementara saat ini, kondisi fiskal Indonesia masih di bawah batas tersebut, dimana defisit APBN 2025 hingga akhir kuartal III masih sebesar 1,56 persen dari PDB, sedangkan rasio utang terhadap PDB masih 39,86 persen per Juni 2025.
Purbaya menegaskan bahwa Masyarakat kini tidak perlu khawatir lagi perihal utang pemerintah.
“Kita ajarin Masyarakat bahwa kita aman dan saya enggak akan tembus 3% defisit to GDP Ratio. Enggak akan berubah itu, saya akan jaga terus tahun ini, tahun depan, dan tahun depannya lagi,” tegasnya.
Posisi utang pemerintah sendiri mencapai Rp 9.138 triliun per akhir Juni 2025. Menurut Purbaya, kondisi utang Indonesia masih berada di level aman.
Baca Juga:Blak-blakan, Panda Nababan Bongkar Karakter Menkeu Purbaya: Lucu Tapi Berbahaya?
Pasalnya, indikator utama yang dinilai Lembaga internasional bukan semata jumlahnya, melainkan kemampuan dan kemauan pemerintah untuk membayar.
Purbaya Pelajari Kelemahan Ekonomi Indonesia Sejak Lama
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa mengakui bahwa dirinya sudah sejak lama mempelajari kelemahan ekonomi di Indonesia.
Hal ini akhirnya yang membuatnya terlihat tegas dan sigap dalam mengeluarkan setiap kebijakan soal keuangan Indonesia.
“Enggak, saya itu sudah lama mempelajari kelamahan kita apa,” aku Purbaya.
Baca Juga:Dana Daerah 'Nganggur' Rp2,27 Triliun? Badung Bantah Keras Klaim Menkeu
Selama 2 hingga 3 tahun terakhir Purbaya mengakui bahwa dirinya mempelajari kelemahan ekonomi di Indonesia, salah satunya yakni Sebagian rekening di Bank Indonesia.
“Selama 2 tahun, 3 tahun terakhir itu uangnya kering di sistem. Terus saya lihat dimana uang itu berlari? Jadi missing money nya dimana? Saya lihat Sebagian rekening pemerintah di BI, Sebagian BI juga yang nyerap,” urai Purbaya.
“Jadi sewaktu menjadi Menteri Keuangan ya saya kerjakan apa yang bisa saya kerjakan kan. Yang punya saya, saya masukin ke Perbankan, tapi tidak merubah anggaran, sama sekali tidak ada stimulus,” sambungnya.
Kontributor : Kanita