Bongkar Aliran Dana Gelap 10 Tahun: Ekonomi Indonesia Sulit Bertumbuh Akibat Misinvoicing?

Ekonom LSP, Gede Sandra, ungkap dugaan misinvoicing (dana gelap) senilai 1000T/tahun selama 10 tahun pemerintahan Jokowi.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 23 Oktober 2025 | 12:04 WIB
Bongkar Aliran Dana Gelap 10 Tahun: Ekonomi Indonesia Sulit Bertumbuh Akibat Misinvoicing?
Ilustrasi - Suasana gedung bertingkat perkantoran di Jakarta, Kamis (7-3-2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Ekonom Gede Sandra mengungkap aliran dana gelap Rp1.000 triliun per tahun di era Jokowi.
  • Praktik ini disebut *misinvoicing* ekspor yang merugikan negara Rp100-160 triliun per tahun.
  • Dana ini berasal dari ekspor batu bara & sawit ke negara seperti Tiongkok, Singapura, dan AS.

“Jadi ini Praktik kejahatan yang mengorbankan pertumbuhan ekonomi. Ini dari kegiatan ekspor saja, komoditasnya ini Batu Bara, Minyak Sawit nah itu kan 2 terbesar, kemudian ada logam mulia, minyak bumi,” jelasnya.

Sementara untuk negara mitra dagang yang sudah menerima keuntungan besar dari aliran dana gelap tersebut diantaranya yakni, Tiongkok, Singapura, Amerika Serikat dan masih banyak lagi.

“Negara mana yang jadi mitra dagang (tujuan ekspor), itu Tiongkok paling besar, dia menempati porsi 13% dari total dana gelap ini,” terang Gede.

“Yang kedua Singapura menempati 11%, yang ketiga Amerika Serikat, kemudian Jerman, Jepang, India, Malaysia, Swiss, Korea Selatan, Australia, dan negara lain,” tambahnya.

Baca Juga:Prabowo: Saya Kasih Menteri 10T, Kapan Ada Presiden Kayak Gini?

Gede menyimpulkan bahwa praktik aliran dana gelap ini tujuannya untuk menghindari pajak, sehingga angka transaksinya dirancang serapi mungkin.

“Modusnya itu sebenarnya invoice yang sebenarnya angka transaksi, jadi yang diakali ya angka transaksi ini,” jelasnya.

“Intinya dia menghindari pajak, menghindari PNBP. Intinya ini adalah kejahatan penggelapan pajak, yang memang belum menjadi sorotan aparat dan pemerintah kita selama ini,” tambahnya.

Kontributor : Kanita

Baca Juga:Psikolog Forensik Sebut Gibran "Kerikil dalam Sepatu" Pemerintahan Prabowo: Ini Alasannya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini