Psikolog Forensik Sebut Gibran "Kerikil dalam Sepatu" Pemerintahan Prabowo: Ini Alasannya

Survei menunjukkan 80% masyarakat puas dengan setahun pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun, Psikolog Forensik Reza Indragiri, meski dukung Prabowo kritik Gibran.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 22 Oktober 2025 | 11:03 WIB
Psikolog Forensik Sebut Gibran "Kerikil dalam Sepatu" Pemerintahan Prabowo: Ini Alasannya
Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming saat menyambangi Wisma Danantara Indonesia yang kini resmi menjadi kantor Badan Pengelola Investasi Danantara. (Foto dok. Presiden)
Baca 10 detik
  • Survei menunjukkan 80% masyarakat puas dengan setahun pemerintahan Prabowo-Gibran.
  • Psikolog Reza Indragiri mendukung Prabowo, namun menyebut Gibran sebagai "kerikil dalam sepatu".
  • Keluhan dan usulannya soal Fufufafa, mobil Esemka, dan perlindungan anak tidak direspon oleh Gibran.

SuaraBali.id - Psikolog Forensik, Reza Indragiri menyebut bahwa berdasarkan hasil survei, masyarakat Indonesia merasa puas dengan pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka satu tahun pertama.

“Satu tahun pemerintahan Prabowo – Gibran berdasarkan hasil survei, ternyata Masyarakat Indonesia Mengelu – elukan Presiden Prabowo,” ujar Reza, dikutip dari youtube Fristian Griec Media, Selasa (21/10/25).

“Terbukti dari hasil survei, 80% percaya dan happy atas kepemimpinan beliau (Prabowo),” imbuhnya.

Meski berdasarkan hasil survei, banyak yang merasa puas dengan pemerintahan Prabowo, Reza mengaku tidak untuk dirinya.

Baca Juga:Blak-blakan, Said Didu Sebut Jokowi Biang Kerok IKN, Ini Alasannya

Reza Indragiri mengatakan bahwa dirinya memberikan dukungan penuh untuk Presiden Prabowo, namun tidak untuk wakilnya.

Bahkan, Reza menyebut dalam konten youtubenya itu bahwa Gibran hanyalah menjadi kerikil dalam Sepatu pemerintahan.

“Saya akui terus terang, bagi saya, saya memberikan dukungan kepada Presiden Prabowo, tapi keberadaan Gibran Rakabuming Raka itu memang menjadi kerikil dalam sepatu pemerintahan,” ucap Reza.

Reza kemudian mengungkapkan alasannya menyebut Gibran sebagai kerikil dalam Sepatu pemerintahan.

“Kenapa begitu? Pertama, tahun lalu November 2024, saya terus terang menyampaikan sejumlah keluh kesah ke nomor pengaduan Wapres Gibran. Apa isi keluh kesah saya? Pertama saya mengeluh kesahkan terhadap kenapa tidak ada proses hukum terhadap Fufufafa, katanya kita menaruh rasa hormat kepada kaum hawa, kita benci terhadap yang Namanya kekerasan seksual, tapi kenapa negara tidak kunjung bergerak mencari siapa sih sebenarnya Fufufafa lalu menjebloskannya ke penjara, kalau divonis bersalah,” urainya.

Baca Juga:Pengakuan Dosen UMS Kepada dr Tifa : Iriana Jokowi Tak Lulus? Gelar SE dan MM Jadi Sorotan

“Jawaban dari keluh kesah saya tersebut adalah ‘Terima kasih atas laporan anda, kami akan segera merespon laporan anda’. Tapi ya berhari – hari, berpekan – pekan kemudian tidak ada komunikasi lebih lanjut dari mereka,” sambungnya.

Bukan hanya sekali saja, Reza mencoba mengirim keluh kesah kedua kalinya yakni mengenai Mobil Esemka, namun Kembali tidak mendapat respon.

“Tahun 2024, di 13 November saya berkeluh kesah lagi pada mas wapres. Mobil yang saya pakai itu kan sudah berumur belasan tahun, saya mau Ganti dengan esemka. Lalu saya bertanya Dimanakah dealer Esemka terdekat di Jakarta? Jawabannya, tidak ada jawaban,” cerita Reza.

Ketiga kalinya Reza kemudian mencoba mengusulkan soal isu perlindungan anak di Indonesia agar menjadi kekuasaan wapres.

Sayangnya, keluh kesah dan usul Reza itu lagi – lagi tidak mendapatkan respon dari sang wapres.

“Sehari kemudian 14 November saya coba lagi berkeluh kesah, saya usul karena Indonesia butuh perhatian besar terhadap isu perlindungan anak, saya usul agar area perlindungan anak ini menjadi kekuasaan wapres,” ujar Reza.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini