- Ketua Gerindra DPRD Badung mengecam blackout Bandara Ngurah Rai, citra pariwisata Bali.
- Ini blackout kedua 2025, menunjukkan kurangnya mitigasi kelistrikan dan ganggu penerbangan.
- Bandara internasional tak boleh mati listrik lama; perlu evaluasi sistem dan SDM.
SuaraBali.id - Padamnya listrik atau blackout yang terjadi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Jumat (10/10/2025) malam dipandang oleh Ketua Fraksi Gerindra DPRD Badung, Wayan Puspa Negara sebagai hal yang tak pantas.
Pasalnya hal itu terjadi di bandara berkelas internasional karena dapat menurunkan citra pariwisata Bali.
“Sangat tidak elok dan parah sebagai bandara internasional, mengalami black out yg dapat menurunkan citra pariwisata Bali. Blackout Bandara Ngurah Rai lebih dari Sejam jumat 10 oktober 2025, sangat tidak elok, parah dan dapat menurunkan citra pariwisata Bali,” ungkapnya, Sabtu (11/10/2025) sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.
Menurutnya, kejadian ini merupakan blackout kedua yang terjadi di tahun 2025 setelah blackout Bali pada 2 Mei lalu yang juga berdampak pada bandara.
Baca Juga:Gubernur Bali Usul Batas Minimal PMA Naik Jadi Rp100 Miliar
Peristiwa tersebut, kata Puspa Negara, menunjukkan kurangnya mitigasi kelistrikan.
“Kejadian ini adalah black out yang kedua di tahun 2025 setelah black out Bali di tanggal 2 Mei 2025 lalu yg berdampak pada bandara, kejadian ini telah menganggu jadwal penerbangan dan menunjukkan kurang adanya mitigasi kelistrikan,” sebutnya.
Ia menegaskan, di bandara internasional seharusnya tidak ada cerita mati listrik lebih dari satu jam.
Menurutnya, SOP mitigasi kelistrikan harus siap karena bandara merupakan objek vital nasional.
“Dimana mana bandara International tidak ada cerita mati listrik lebih dari sejam, bahwa SOP mitigasi harus sudah ready karena Airport adalah Object vital, mati listrik dalam durasi yg lama berpotensi pada gangguan pelayanan baik pada system digitalisasi, maupun berpotensi ancaman sabotase, penyelundupan, hingga teroris yang membahayakan," bebernya.
Baca Juga:Bali Perketat Keamanan Wisatawan: Aplikasi Digital Dan Posko Terpadu Akan Disiapkan
"Semoga tidak terjadi, meskipun saya percaya bahwa bandara ngurah rai memiliki daya dukung keamanan yang sangat baik, karena adanya sarana prasarana keamanan yang baik spt Polres Bandara, Bea cukai, imigrasi dan security yang profesional,” tandasnya.
Namun demikian, ia mempertanyakan mengapa bandara sekelas Ngurah Rai bisa mengalami pemadaman listrik begitu lama.
“Kenapa sekelas Airport International bisa mati listrik apakah pihak pengelola bandara tidak punya Genzet yang sekian detik bisa hidup, oleh karena itu perlu ada introspeksi, koreksi dan evaluasi,” kritiknya.
Diketahui, blackout di Bandara I Gusti Ngurah Rai terjadi sekitar pukul 18.13 WITA dan berlangsung lebih dari satu jam sebelum listrik kembali normal pada pukul 19.18 WITA.
Aliran listrik diketahui kembali normal pada pukul 19.18 WITA setelah tim teknis melakukan penelusuran dan penanganan.
Atas peristiwa tersebut beberapa layanan penumpang mengalami penyesuaian, yakni proses check in untuk beberapa saat dilakukan secara manual.