- Rocky Gerung: Isu 'Adili Jokowi' akan hidup hingga 2029, ganggu Prabowo.
- Isu Jokowi-Gibran jadi kegelisahan politik, tuntutan demokrasi takkan padam.
- Massa desak KPK periksa Jokowi & keluarga terkait korupsi dan ijazah palsu.
Massa menggelar aksi tersebut untuk menuntut KPK untuk segera memeriksa Presiden ke 7, Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya dalam kasus dugaan korupsi.
Mereka membawa poster bertuliskan tuntutan agar KPK bekerja secara professional dan transparan dalam menangani kasus – kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi negara, khususnya keluarga Jokowi.
Massa juga mengecam mengenai permasalahan tentang dugaan ijazah palsu milik Jokowi serta Gibran dan adanya Upaya pelemahan KPK yang menghambat proses penegakan hukum.
Sejumlah tokoh juga terlihat hadir dalam aksi unjuk rasa ini. Diantaranya yaitu, Mantan Wakil Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara.
Baca Juga:Biasanya Kritik Keras, Kini Amien Rais Acungi Jempol Sikap Jokowi ke Abu Bakar Ba'asyir
Selain itu ada Kolonel (Purn) Sugeng Waras, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Beathor Suryadi, dan Irjen (Purn) Napoleon Bonaparte.
Tak hanya di Gedung KPK, gerakan Adili Jokowi ini juga terjadi diberbagai daerah. Menurut Pengamat Komunikasi Politik Univeristas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menyebut bahwa sikap awal Masyarakat Indonesia sudah anti dengan praktik dugaan korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) selama 10 tahun bisa jadi terpendam selama Jokowi berkuasa.
Atas dasar itu, munculnya Adili Jokowi di berbagai wilayah menurutnya menjadi ekspresi presdiposisi yang terpendam selama ini.
Akibatnya, muncul semacam ledakan ekspresi minor terhadap Jokowi.
Kontributor : Kanita
Baca Juga:Kontroversi Abu Bakar Ba'asyir: Dari Gontor hingga Terorisme, Ini Profil Lengkapnya