SuaraBali.id - Semua orang kini mengetahui bahwa Denpasar adalah ibukota provinsi Bali.
Padahal awalnya, Denpasar bukanlah kawasan yang disiapkan untuk menjadi ibukota di Pulau Dewata.
Ada sebuah daerah di Bali yang sudah jadi ibu kota Bali hingga tahun 1958.
Daerah tersebut adalah Singaraja.
Baca Juga:Promo Serba Gratis Alfamart, Susu Hingga Tissue Beli 2 Gratis 1 Hanya 16-30 September 2025
Tak banyak orang yang tahu, namun sejarah mencatat bahwa pada abad ke-17 dan abad ke-18, Singaraja merupakan pusat kerajaan Buleleng. Dulu ibu kota kerajaan berada di Sukasada.
Pada saat itu I Gusti Anglurah Panji Sakti berpikir agar istana berkedudukan di tempat yang strategis.
Akhirnya dipilihlah kota Singaraja. Nama kota ini diambil dari kewibawaan sang raja I Gusti Anglurah Panji Sakti yang sangat berwibawa dan sakti layaknya seekor singa.
Pada tahun 1846 bangsa Belanda menjajah bagian Bali utara.
Kemudian Singaraja sempat menjadi ibu kota Kepulauan Sunda Kecil dan juga menjadi ibukota Bali sampai tahun 1958.
Baca Juga:Serbu Alfamart Bali Tebus Murah Mulai 5 Ribu Dan Diskon Kebutuhan Harian
Kini Singaraja adalah ibu kota kabupaten Buleleng, Bali. Luasnya mencapai 27,98 kilometer persegi.
Awal Mula Kota Singaraja
Singaraja tidak hanya memiliki peran penting pada zaman kerajaan.
Setelah Indonesia merdeka, Singaraja di Buleleng sempat memiliki fungsi yang setara seperti keberadaan Kota Denpasar saat ini.
Pada waktu itu, Singaraja menjadi Ibukota Provinsi Soenda Ketjil yang wilayahnya mencakup 3 provinsi saat ini, yakni Bali, Nusa Tenggara Barat, serta Nusa Tenggara Timur.
Berdirinya Kerajaan Buleleng yang punya Ibu Kota Singaraja diawali oleh langkah I Gusti Anglurah Panji Sakti sebagai raja pertamanya.