Kericuhan Demo di Polda Bali: 22 Ditangkap, 8 Polisi Luka, Ancaman 'Travel Warning' Mengemuka

Konfirmasi ini disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, yang menegaskan bahwa situasi kini telah kondusif namun proses hukum akan terus berjalan

Andi Ahmad S
Sabtu, 30 Agustus 2025 | 18:46 WIB
Kericuhan Demo di Polda Bali: 22 Ditangkap, 8 Polisi Luka, Ancaman 'Travel Warning' Mengemuka
Massa yang diamankan saat kericuhan di Mapolda Bali, Sabtu (30/8/2025) [Putu Yonata Udawananda/SuaraBali]
Baca 10 detik
  • Wisata Bali Terancam Akibat Demo
  • Peringatan Perjalanan dari Negara-negara Lain Jika Bali Dianggap Tidak Aman

SuaraBali.id - Aksi unjuk rasa yang berakhir anarkis di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Bali, Sabtu (30/8/2025), memasuki babak baru.
Pihak kepolisian bergerak cepat dan berhasil mengamankan 22 orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi perusakan dan provokasi.

Fakta mengejutkan terungkap: mayoritas dari mereka yang ditangkap bukanlah warga asli Bali.

Konfirmasi ini disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, yang menegaskan bahwa situasi kini telah kondusif namun proses hukum akan terus berjalan.

“Kita lihat sekarang sudah kondusif situasinya, pendemo sudah membubarkan diri. Sampai saat ini masih kita cek,” ujar Ariasandy saat ditemui di Mapolda Bali.

Baca Juga:Bali Memanas! Demo Berujung Anarkis, Kendaraan Taktis Polisi Dihancurkan di Depan Gedung DPRD

“Ada 22 orang yang kita amankan dari pengunjuk rasa. Nanti kita dalami,” imbuhnya.

Dari 22 orang yang kini menjalani pemeriksaan intensif, data awal menunjukkan komposisi yang menarik. Menurut Ariasandy, hanya segelintir yang berasal dari Bali.

  • Asal Bali: 4 orang
  • Luar Bali: 18 orang

Fakta ini memicu pertanyaan lebih lanjut mengenai siapa yang mengorganisir dan apa motif di balik kericuhan yang menodai citra damai Pulau Dewata.

Pihak kepolisian kini mendalami peran masing-masing individu, dibantu oleh bukti-bukti digital.

“Dari 22 orang yang kita amankan tentunya masih kita dalami lagi kan ada bukti cctv di jalan. Kita bisa pantau siapa-siapa saja yg menjadi pelaku-pelaku pelanggaran,” papar Ariasandy.

Baca Juga:Nafa Urbach Bela Kenaikan Gaji DPR, Keluhan Macet Bintaro Malah Jadi Bumerang

Kericuhan yang pecah sesaat sebelum massa membubarkan diri itu meninggalkan jejak kerusakan fisik dan korban luka di pihak aparat.

Lemparan batu dan botol air tak terhindarkan, menyasar gerbang utama Mapolda Bali.

Kerusuhan di depan Kantor DPRD Provinsi Bali, Sabtu (30/8/2025) [Putu Yonata Udawananda/SuaraBali]
Kerusuhan di depan Kantor DPRD Provinsi Bali, Sabtu (30/8/2025) [Putu Yonata Udawananda/SuaraBali]

Ariasandy merinci kerusakan yang terdata sejauh ini. “Tembok pagar Polda ada yg dicongkel batunya dan dicoret-coret,” ungkapnya.

Namun, dampak yang lebih serius adalah jatuhnya korban luka di kalangan personel kepolisian yang bertugas mengamankan aksi.
Tercatat, sebanyak 8 orang personil polisi mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut.

Di luar proses hukum, Kombes Pol Ariasandy menyampaikan kekhawatiran yang lebih besar dampak jangka panjang terhadap citra dan perekonomian Bali.

Sebagai destinasi pariwisata dunia, stabilitas keamanan adalah harga mati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini