SuaraBali.id - Titik terang mulai muncul dalam upaya pencarian bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.
KRI Pulau Fanildo, sebagai bagian dari tim pencari, akhirnya berhasil menangkap citra objek yang diduga kuat adalah bangkai kapal nahas tersebut pada kedalaman 49 meter.
Gambar ini berhasil diabadikan melalui kamera bawah laut milik TNI Angkatan Laut di dekat jalur vital suplai energi Bali
Lokasi penemuan objek ini terbilang krusial. Diduga berada pada jarak 1,3 hingga 1,5 nautical mile ke arah selatan dari titik tenggelam, objek tersebut hanya berjarak sekitar 30 meter dari lokasi penanaman kabel bawah laut PLN.
Baca Juga:Update Tragedi KM Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, 4 Orang Meninggal
Perlu diketahui, kabel ini merupakan saluran suplai energi utama bagi Pulau Bali.
Menurut Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II Laksma TNI Endra Hartono mengatakan, tim bawah laut telah menurunkan kamera untuk merekam gambar kapal.
Namun kamera hanya bertahan hingga kedalaman 35 meter lantaran arus yang deras dan tidak memungkinkan untuk terus mengoperasikan alat deteksi bawah laut.
"Kameranya hanyut karena arus deras sehingga kamera tidak bisa terdeteksi. Tapi sebelum hanyut, kami masih bisa melihat objek yang ada di bawah air," kata Endra, Kamis (10/7/2025).
Berdasarkan pencitraan kamera, objek diduga KMP Tunu Pratama Jaya terlihat samar.
Baca Juga:Cerita Korban KMP Tunu Pratama Jaya : Pesimis Nasib Penumpang yang Ada di Dalam Ruangan
Namun demikian, pencarian bangkai kapal akan dimaksimalkan dalam pencarian berikutnya dengan turunnya KRI Spica. KRI tersebut saat ini sudah berada di Selat Bali dan siap membantu pencarian bangkai kapal.
"Nanti akan langsung memindai bawah air sehingga kami harapkan nantinya sudah akan lebih memperjelas dan memperkuat objek yang ada di bawah laut," tambahnya.
Korban Meninggal Terus Bertambah
Hingga saat ini, Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan kembali menemukan tiga jenazah lagi, yang diduga kuat sebagai korban tragedi KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
Adapun hal ini membuat bertambahkan korban meninggal dunia dari insiden naas tersebut yang kini mencapai 15 orang.
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyanto, menjelaskan kronologi penemuan ketiga jenazah tersebut.