Profil Arnold Putra: Jejak Kontroversi Hingga Dikaitkan Dengan Kasus di Myanmar

Arnold Putra, desainer kontroversial, diduga ditahan di Myanmar atas tuduhan mendanai pemberontak.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 02 Juli 2025 | 19:28 WIB
Profil Arnold Putra: Jejak Kontroversi Hingga Dikaitkan Dengan Kasus di Myanmar
Aksi kontroversial Arnold Putra [Twitter/@superiorgab]

SuaraBali.id - Nama Arnold Putra kembali menjadi perbincangan hangat di kancah nasional dan internasional.

Dikenal sebagai desainer, selebgram, dan petualang digital, sosoknya tak pernah lepas dari kontroversi.

Kali ini, ia diduga kuat sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial AP yang ditahan di Myanmar atas tuduhan serius, menambah panjang daftar kontroversi yang melekat pada dirinya.

Siapa Arnold Putra?

Baca Juga:Dua Warga Bali Jadi Korban TPPO di Myanmar, Pemprov Bingung Mau Pulangkan Atau Tidak

Lahir di Jakarta pada tahun 1995, Arnold Putra adalah seorang desainer dan influencer yang dikenal dengan gaya hidup mewah, eksentrik, dan karya-karyanya yang kerap menantang norma.

Sejak muda, ia telah terjun ke dunia mode, didorong oleh sang ibu.

Arnold membangun citra sebagai figur yang gemar mengeksplorasi hal-hal tak biasa, termasuk ketertarikannya pada budaya pedalaman dan perjalanan ekstrem ke wilayah-wilayah rawan konflik.

Di media sosial, khususnya Instagram, ia kerap membagikan potret kehidupannya yang glamor, perjalanannya ke berbagai belahan dunia, serta karya-karyanya yang provokatif, yang membuatnya mendapatkan julukan sebagai "selebgram kontroversial".

Rentetan Kontroversi yang Melekat

Baca Juga:Desainer Prancis Riset Kerajinan Bali Untuk Paris Design Week

Sebelum terseret kasus di Myanmar, nama Arnold Putra telah beberapa kali memicu kegaduhan publik. Berikut adalah beberapa kontroversi terbesarnya:

  • Tas dari Tulang Belakang Manusia: Salah satu kontroversi paling awal yang melambungkan namanya adalah ketika ia merancang dan menjual sebuah tas tangan yang diklaim terbuat dari tulang belakang manusia dan lidah buaya.
  • Meskipun Arnold menyatakan bahwa tulang tersebut diperoleh secara etis dari surplus medis di Kanada, karyanya tetap memicu kecaman luas terkait etika.
  • Dugaan Pembelian Organ Manusia: Pada tahun 2022, namanya dikaitkan dengan kasus pengiriman organ manusia yang digagalkan oleh polisi federal Brasil.
  • Sebuah paket berisi tangan dan plasenta manusia yang dikirim dari Brasil ke Singapura diduga ditujukan kepadanya, yang memicu penyelidikan internasional.
  • Seragam Pemuda Pancasila di Paris Fashion Week: Arnold kembali menuai kritik tajam saat mengenakan pakaian yang terinspirasi dari seragam organisasi massa Pemuda Pancasila di ajang Paris Fashion Week. Langkah ini dianggap tidak sensitif oleh banyak pihak mengingat sejarah organisasi tersebut.
  • Konten di Wilayah Konflik: Kegemarannya sebagai "petualang digital" yang kerap membuat konten di wilayah-wilayah berbahaya kini menjadi sorotan utama terkait dugaan penahanannya di Myanmar.

Diduga Ditahan di Myanmar

Spekulasi mengenai keterlibatan Arnold Putra dalam kasus di Myanmar mulai mencuat setelah anggota Komisi I DPR RI, Abraham Sridjaja, mengangkat isu adanya seorang WNI yang ditahan di sana.

WNI tersebut, seorang kreator konten, dituduh mendanai kelompok pemberontak.

Kementerian Luar Negeri RI kemudian mengonfirmasi bahwa seorang WNI berinisial AP ditangkap pada 20 Desember 2024 dan telah divonis hukuman tujuh tahun penjara.

AP dijerat dengan tiga undang-undang sekaligus, yaitu UU Anti-Terorisme, UU Keimigrasian, dan UU Perkumpulan yang Melanggar Hukum (Unlawful Associations Act).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini