Koster Traktir Anak Muda di Denpasar Seribu Kopi Merayakan Tumpek Klurut

Gubernur Bali traktir anak muda kopi di Denpasar rayakan Tumpek Krulut, hari kasih sayang ala Bali. Selain itu, Pemprov Bali gelar konser musik untuk masyarakat.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 07 Juni 2025 | 18:45 WIB
Koster Traktir Anak Muda di Denpasar Seribu Kopi Merayakan Tumpek Klurut
Ilustrasi Kopi Hitam (unsplash/michael ajec)

“Saya disuruh sembahyang ke pura lalu boleh lanjut lagi ke sini minum kopi,” ujar Ramandika.

Dalam rangka Rahina Tumpek Krulut, Pemprov Bali juga menggelar konser musik sebagai wujud Tumpek Krulut untuk bisa dinikmati lebih banyak lagi masyarakat.

Pemprov Bali mengundang seluruh masyarakat untuk hadir di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Sabtu malam, untuk menyaksikan penampilan musisi lokal.

Perayaan ini dimeriahkan dengan penampilan musisi Bali Lolot, Bagus Wirata, Jun Bintang & Lebry Partami, Yong Sagita, Adi Wisnu, Agus Veron, Bayu KW, D'go Vaspa, Gus Yudi dan Kapiyot.

Baca Juga:Kisah Hidup Umar Patek, Dulu Terlibat Bom Bali 1 Kini Jualan Kopi

Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Gede Arya Sugiartha menambahkan bahwa acara ini menjadi momentum penting dalam kalender budaya Bali yang merefleksikan nilai-nilai kasih sayang terhadap sesama, alam, dan seni.

“Melalui musik dan kebersamaan, kita ingin menguatkan vibrasi cinta kasih yang menjadi roh budaya Bali. Ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga bentuk pelestarian nilai-nilai adiluhung yang diwariskan leluhur,” ujarnya.

Tentang Tumpek Klurut

Tumpek Krulut, yang juga dikenal sebagai Tumpek Lulut, adalah hari suci bagi umat Hindu di Bali yang dimaknai sebagai hari kasih sayang.

Perayaan ini, yang jatuh pada hari Sabtu Kliwon, wuku Krulut, adalah momen untuk memuja Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Iswara atau Kawiswara.

Baca Juga:Koster Adukan Langsung Aqua yang Belum Dukung Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali

Tumpek Krulut juga merupakan perayaan untuk menghargai seni dan suara, terutama gamelan, yang dianggap memiliki taksu atau keindahan spiritual.

Tumpek Krulut dikenal sebagai hari kasih sayang karena kata "Krulut" berasal dari "Lulut" yang berarti cinta, kasih sayang, dan kebahagiaan.

Perayaan ini juga bertujuan untuk memuliakan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Iswara dan merupakan perayaan untuk menghargai seni, khususnya gamelan, dan suara-suara suci yang dihasilkan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini