Bali Masters League 45+ : Ajang Bola Untuk Pria Paruh Baya Diadakan di Pulau Dewata

Bali Masters League 45+, liga sepak bola untuk pemain usia 45 tahun akhirnya diadakan di Bali setelah Singapura dan Malaysia.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 28 Mei 2025 | 20:20 WIB
Bali Masters League 45+ : Ajang Bola Untuk Pria Paruh Baya Diadakan di Pulau Dewata
Pertandingan antara Garuda Dalung dan DSK Klungkung di Lapangan Dalung, Kabupaten Badung, Minggu (25/5/2025) di Bali Masters League 45

SuaraBali.id - 22 pria paruh baya bersemangat mengejar si kulit bundar dan mencoba menunjukkan permainan terbaiknya di Bali Masters League 45+.

Namun, mereka tidak hanya bermain untuk sekedar mencari keringat, melainkan juga berkompetisi pada turnamen sepakbola kelompok usia di atas 45 tahun, Bali Masters 2025.

Pertandingan Bali Masters League 45+ pertama adalah match antara Garuda Dalung dan DSK Klungkung di Lapangan Dalung, Kabupaten Badung, Minggu (25/5/2025) yang menjadi partai pembuka kompetisi tersebut.

Kompetisi Bali Masters League 45+ tersebut menghadirkan para pemain sepakbola yang berusia paruh baya.

Baca Juga:Seabad Walter Spies di Bali: Pameran ROOTS Singgung Masa Depan Pulau Dewata

Bahkan, pemain tertua yang terdaftar untuk kompetisi tersebut sudah berusia 67 tahun.

Bali Masters 2025 diinisiasi oleh Adrian Champion, seorang yang berasal dari Inggris.

Adrian juga merupakan kiper dari Bali Bulldogs FC yang juga turut berkompetisi.

Pada musim perdananya, Bali Masters menghadirkan enam tim yang akan berkompetisi liga dengan format kandang dan tandang.

Tim-tim tersebut meliputi Bali Bulldogs FC, Garuda Dalung, DSK Klungkung, Baling FC, Sanur Legend, dan Kelan Old Star.

Baca Juga:Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum

Kompetisi ini juga memainkan pertandingan dengan format 3 babak dengan waktu 30 menit per babaknya.

Niat Adrian untuk membuat kompetisi ini berangkat dari inspirasinya melihat kompetisi serupa yang berjalan di negara seperti Malaysia dan Singapura.

Dia melihat potensi karena ada beberapa tim desa di Bali yang memiliki kelompok usia paruh baya.

Namun, mereka kebanyakan hanya bermain di desanya sendiri atau terpaksa melawan tim yang kelompok usianya lebih muda karena tidak adanya lawan pada kategori yang sama.

Sehingga, pria yang sudah tinggal bermain di Bali Bulldogs selama 4 tahun itu menghadirkan wadah bagi sesama pemain paruh baya untuk tidak hanya berkompetisi.

Namun juga, menikmati pertandingan dengan sesama kelompok usia paruh baya.

“Ada beberapa tim di Bali tapi tidak ada kompetisi yang menyatukan mereka semua. Jadi beberapa tim di desa hanya bermain di lapangan mereka saja,” ujarnya saat dihubungi pada Senin (26/5/2025)

“Jadi kami ingin membuat kompetisi ini untuk persahabatan, bersenang-senang dan latihan untuk mendorong pemain yang lebih tua agar tetap bermain,” imbuh dia.

Tim yang berkompetisi di Bali Masters 2025 akan bermain pada 10 pekan pertandingan dan juga ada turnamen di sela kompetisi.

Pekan penutup kompetisi akan dimainkan pada 2 Agustus mendatang.

Menurut Adrian, upayanya adalah langkah kecil untuk membangkitkan ketertarikan pemain paruh baya di tim lain untuk berminat bergabung di kompetisi tersebut.

Termasuk juga untuk menarik minat dari tim di tingkat desa di Bali untuk mulai membentuk tim kelompok usia paruh baya, atau yang Adrian sebut sebagai “Masters Team”.

Dengan pertandingan yang akan digelar di beberapa kota dan kabupaten di Bali karena format kandang-tandang, dia juga berharap dapat menarik perhatian warga lokal untuk mendukung tim lokalnya.

“Saya pikir bagus jika tahun ini ada 6 tim, mungkin tahun depan ada 8 tim. Jika ada ketertarikan dan dukungan dari apa yang kami lakukan, kami akan mengundang tim lain,” ungkapnya.

Pertandingan pembuka antara Garuda Dalung yang menjamu DSK Klungkung kemarin berakhir dengan kemenangan tim tamu DSK Klungkung dengan skor 2-1.

Meski sengit, kedua tim memainkan pertandingannya dengan sportif dan alur pertandingan yang lancer.

Kedua tim melancarkan beberapa serangan pada babak pertama namun tidak ada yang berbuah gol.

Namun, setelah 16 menit babak kedua berjalan, DSK berhasil mengambil keunggulan. Umpan crossing dari Agung berhasil disambut oleh sundulan tajam dari Komang Sida yang menggetarkan jala tim tuan rumah. Babak kedua berakhir dengan keunggulan tim tamu 1-0.

Babak ketiga langsung diawali dengan drama ketika tembakan Sudirman mengenai tangan bek DSK Klungkung yang berbuah penalti bagi Dalung.

Tapi, tendangan Gatot dari jarak titik putih berhasil ditepis dan tak mengubah skor.

DSK justru menambah keunggulan sesaat setelahnya dengan sundulan dari Tut Hen memanfaatkan umpan tendangan sudut pada menit 64.

Namun, Tut Hen justru menghadiahi Dalung penalti kedua usai melakukan pelanggaran di kotak penalti.

Kini, penalti yang dieksekusi Wahyu sukses memperkecil kedudukan bagi Dalung menjadi 2-1.

Dalung sempat memiliki momen emas pada menit 85 ketika tendangan jarak jauh Gatot menghajar tiang gawang dan gagal menyamakan kedudukan.

Walhasil, skor kemenangan DSK tidak berubah hingga peluit akhir.

Suasana pertandingan tersebut sejalan dengan keinginan Adrian yang ingin menghadirkan kompetisi dengan suasana yang bersahabat.

Sementara, dalam pertandingan lain, Baling FC bermain sengit dengan Sanur Legend yang berkesudahan 3-3, serta Bali Bulldogs yang berhasil mencukur Kelan Old Star dengan skor 5-1.

“Kami ingin semuanya senang peringkat berapa pun mereka finis di liga. Ada rasa persahabatan di antara mereka dan menikmati pengalamannya,” pungkasnya.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini