![Ruang operator pemancar televisi di Turyapada Tower, Buleleng, Bali [Suara.com/Putu Yonata Udawananda]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/18/48817-turyapada-tower.jpg)
Selain untuk pemancar televisi, Turyapada Tower juga diproyeksikan sebagai tempat wisata.
Wisatawan yang mendaftar dipersilakan datang secara gratis untuk menikmati suasana di menara yang berdiri pada ketinggian 1.636 meter di atas permukaan laut itu, namun belum semua fasilitas ada sebab baru rampung tahap pertama.
Pada lantai 5 bangunan tersebut terdapat jembatan kaca yang bisa dinikmati wisatawan.
Sementara itu, sky walk juga disiapkan pada lantai 9 dan planetarium yang direncanakan berada pada lantai 10.
Baca Juga:Bandara Ngurah Rai Tambah Penerbangan ke Guangzhou, Ini Daftar Rute dari Bali ke China
Namun, fasilitas tersebut masih dalam proses persiapan untuk dibangun pada tahap kedua nanti.
Selain itu, ada dua restoran yang terletak pada bagian atas menara.
Restoran statis berada pada lantai 6 dan restoran putar yang berada pada lantai 8.
Koster menjelaskan jika proses pembangunan menara ini menelan anggaran sebesar Rp330 miliar.
“Kawasan ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Bali Utara, Buleleng Atas dan sekaligus juga dalam rangka menyeimbangkan pembangunan Antar wilayah di Provinsi Bali, Bali Selatan dengan Bali Utara, Bali Barat, dan Bali Timur,” tuturnya.
Baca Juga:Larangan Air Kemasan Picu Gelombang PHK dan Krisis Daur Ulang?
Dengan dimulainya pengoperasian Turyapada Tower, Koster juga menjelaskan rencananya untuk merobohkan menara pemancar kecil yang berada di daerah-daerah yang bisa dijangkau Turyapada Tower.
“Keluarkan peraturan agar tower-tower itu dirobohkan. Dicabut dia supaya tidak lagi jorok di berbagai tempat yang sangat mengganggu. Jadi cukup dia menggunakan Turyapada Tower ini,” paparnya.
Rencana pembangunan tahap kedua dari tower ini akan direncanakan pada pertengahan tahun 2025. Proyek itu direncanakan rampung pada pertengahan 2026.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda