Komunikasi terakhir antara Wandika dan Melly terjadi saat malam pengerupukan sebelum Nyepi pada Jumat (28/3/2025).
Saat itu, Melly meminta dikirimkan video parade ogoh-ogoh di Denpasar dan kampung halamannya.
Keluarga tersebut kini hanya berharap supaya jenazah Melly bisa segera dipulangkan ke Bali untuk diupacarai sesuai ajaran Hindu.
Akan tetapi prosesnya masih terkendala karena kasus ini dalam penyelidikan FBI.
Baca Juga:BRI Peduli: Rayakan Hari Raya Nyepi dengan Bantuan Sembako dan Renovasi Pura
"FBI masih menyelidiki kasus kecelakaan ini. Ada dua orang di dalam mobil, Melly dan seorang temannya yang selamat. Saat ini temannya masih dalam penanganan FBI dan belum bisa dijenguk," kata Wandika.
Sementara itu Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, yang datang ke rumah duka, menyatakan akan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Amerika Serikat agar jenazah Melly bisa segera dipulangkan.
Sebelumnya diberitakan seorang mahasiswa asal Banjar Dinas Kanginan, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, bernama Kadek Melly Mudiani tewas akibat kecelakaan di New Orleans, negara bagian Louisiana, Amerika Serikat, pada Sabtu (29/3).
Ia meninggal dunia saat umat Hindu di Bali sedang merayakan Nyepi.
Kabar duka ini pertama kali diposting oleh pemilik akun Facebook @Eddie Suartana.
Baca Juga:Bandara Ngurah Rai Hening Saat Nyepi: Momentum Refleksi dan Efisiensi Operasional
Dalam unggahannya, Eddie mengungkapkan bahwa Melly merupakan mahasiswa yang tengah menjalani program magang (J1) di Amerika Serikat.
Mahasiswi asal Buleleng ini baru tiba di Negeri Paman Sam sekitar tiga bulan lalu.
Saat ini, jenazah Melly masih dalam proses autopsi.
Pada unggahan tersebut, Eddie juga membuka donasi untuk membantu kepulangan jenazah Melly ke Indonesia.
Menurutnya, proses klaim asuransi baru dapat dilakukan dalam dua hingga tiga bulan, tergantung hasil autopsi, sementara biaya pemulangan jenazah dapat mencapai 12 ribu dolar AS (sekitar Rp190 juta).
Warganet pun memberi perhatian atas postingan ini.