Meninggal di AS Saat Nyepi, Mahasiswi Asal Buleleng Ini Sempat Pesan ke Ayah Ibu Agar Tenang

Kadek Melly, gadis asal Buleleng, meninggal dalam kecelakaan di AS saat magang. Keluarga berduka dan berharap jenazah segera dipulangkan ke Bali. FBI selidiki kasus.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 03 April 2025 | 16:47 WIB
Meninggal di AS Saat Nyepi, Mahasiswi Asal Buleleng Ini Sempat Pesan ke Ayah Ibu Agar Tenang
Mahasiswi Asal Buleleng, Kadek Melly yang meninggal di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat [Ist]

SuaraBali.id - Gadis asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali Kadek Melly Mudiani meninggal dunia di Amerika Serikat setelah mengalami kecelakaan.

Keluarga di Buleleng pun berduka atas kepergian Melly yang mendadak ini.

Semasa hidupnya, Kadek Melly Mudiani dikenal sebagai sosok mandiri dengan cita-cita besar.

Kadek Melly rela pergi jauh ke Amerika Serikat untuk menimba ilmu dan pengalaman kerja.

Baca Juga:BRI Peduli: Rayakan Hari Raya Nyepi dengan Bantuan Sembako dan Renovasi Pura

Namun nasib berbanding terbalik dengan kenyataan.

Takdir berkata lain, umur Melly tidak panjang untuk meneruskan cita-citanya tersebut.

Melly meninggal dalam kecelakaan tragis di New Orleans, Louisiana, pada Sabtu (29/3/2025).

Duka mendalam pun dialami oleh keluarga Kadek Melly di Buleleng.

Sang ayah, Ketut Wandika, mengenang sang putri sebagai anak yang penuh semangat dan ingin membanggakan orangtuanya.

Baca Juga:Bandara Ngurah Rai Hening Saat Nyepi: Momentum Refleksi dan Efisiensi Operasional

"Katanya bapak dan ibu tenang saja di rumah, Melly pergi ke Amerika untuk mencari pengalaman," ujar Wandika, mengenang pesan terakhir anak perempuannya tersebut.

Sang ayah awalnya sangat bersedih dan sulit menerima kabar duka tersebut.

Apalagi FBI tak bisa langsung menunjukkan foto jenazah Melly.

Kepastian baru didapat setelah tas milik Melly ditemukan, berisi paspornya dan 12 lembar uang dolar.

"Itu konfirmasi terakhir yang kami terima dari pihak FBI, agen, dan pengacara Melly," jelasnya.

Sempat Minta Video Ogoh-ogoh

Komunikasi terakhir antara Wandika dan Melly terjadi saat malam pengerupukan sebelum Nyepi pada Jumat (28/3/2025).

Saat itu, Melly meminta dikirimkan video parade ogoh-ogoh di Denpasar dan kampung halamannya.

Keluarga tersebut kini hanya berharap supaya jenazah Melly bisa segera dipulangkan ke Bali untuk diupacarai sesuai ajaran Hindu.

Akan tetapi prosesnya masih terkendala karena kasus ini dalam penyelidikan FBI.

"FBI masih menyelidiki kasus kecelakaan ini. Ada dua orang di dalam mobil, Melly dan seorang temannya yang selamat. Saat ini temannya masih dalam penanganan FBI dan belum bisa dijenguk," kata Wandika.

Sementara itu Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, yang datang ke rumah duka, menyatakan akan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Amerika Serikat agar jenazah Melly bisa segera dipulangkan.

Sebelumnya diberitakan seorang mahasiswa asal Banjar Dinas Kanginan, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, bernama Kadek Melly Mudiani tewas akibat kecelakaan di New Orleans, negara bagian Louisiana, Amerika Serikat, pada Sabtu (29/3).

Ia meninggal dunia saat umat Hindu di Bali sedang merayakan Nyepi.

Kabar duka ini pertama kali diposting oleh pemilik akun Facebook @Eddie Suartana.

Dalam unggahannya, Eddie mengungkapkan bahwa Melly merupakan mahasiswa yang tengah menjalani program magang (J1) di Amerika Serikat.

Mahasiswi asal Buleleng ini baru tiba di Negeri Paman Sam sekitar tiga bulan lalu.

Saat ini, jenazah Melly masih dalam proses autopsi.

Pada unggahan tersebut, Eddie juga membuka donasi untuk membantu kepulangan jenazah Melly ke Indonesia.

Menurutnya, proses klaim asuransi baru dapat dilakukan dalam dua hingga tiga bulan, tergantung hasil autopsi, sementara biaya pemulangan jenazah dapat mencapai 12 ribu dolar AS (sekitar Rp190 juta).

Warganet pun memberi perhatian atas postingan ini.

Banyak yang memberikan bela sungkawa dan menandai beberapa tokoh publik seperti anggota DPD RI Dapil Bali, Ida Bagus Rai Mantra, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, dan Ni Luh Djelantik agar dapat membantu proses pemulangan jenazah.

Ketika dikonfirmasi oleh wartawan BeritaBali.com, Eddie membenarkan bahwa ia membuka donasi sebagai bentuk kepedulian sesama perantau di Amerika Serikat.

"Saya tidak ada hubungan kerja dengan almarhum. Saya hanya ingin membantu penggalangan dana, sebagai sesama perantau di USA," ujar Eddie singkat.

Kronologi Kecelakaan

Sedangkan mengenai kronologi kejadian,  mengutip laporan media lokal WDSU, kecelakaan terjadi ketika sebuah mobil yang dikemudikan Amindio Castillo Aguilera melaju dengan kecepatan tinggi lalu menabrak pembatas jalan hingga kehilangan kendali.

Mobil tersebut kemudian menabrak kendaraan lain yang ditumpangi oleh Melly.

Melly yang duduk di kursi penumpang terlempar keluar dan dinyatakan meninggal di tempat kejadian.

Akibat insiden ini, pihak kepolisian telah menangkap Amindio Castillo Aguilera untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Perbekel Desa Bontihing, I Gede Pawana, membenarkan bahwa Melly merupakan warga asal desanya.

Sedangkan terkait kronologi kejadian, Pawana mengaku masih menunggu informasi resmi dari Amerika Serikat.

"Kami dan keluarga masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai proses pemulangan jenazah," pungkas Pawana.

Proses pemulangan jenazah Kadek Melly Mudiani kini masih berlangsung, dengan harapan bantuan dari berbagai pihak dapat mempercepat kepulangannya ke tanah air.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini