SuaraBali.id - Momen lebaran dan mudik setiap tahunnya selalu menjadi hal yang perlu mendapat perhatian khusus terutama bagi sektor pelayanan publik.
Berdasarkan kajian yang dilakukan Kementrian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.
Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.
Terkait angka sebaran, daerah asal perjalanan terbanyak adalah Jawa Barat sebesar 30,9 juta orang (21,1%), disusul Jawa Timur sebesar 26,4 juta orang (18%), Jawa Tengah sebesar 23,3 juta orang (15,9%), Banten sebesar 7,9 juta orang (5,4%) dan DKI Jakarta sebesar 6,7 juta orang (4,6%). Adapun daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 36,6 juta orang (25%), Jawa Timur sebesar 27,4 juta orang (18,7%), Jawa Barat sebesar 22,1 juta orang (15,1%), Yogyakarta sebesar 9,4 juta orang (6,4%) dan Sumatera Utara sebesar 6,2 juta orang (4,2%).
Baca Juga:Lonjakan Traffic Internet Hingga 21 Persen Diproyeksi Terjadi di Lombok Saat Idul Fitri
Dengan jumlah pergerakan masyarakat yang demikian besar di momen ini, sektor layanan publik seperti halnya jaringan telekomunikasi mempersiapkan pelayanannya supaya tetap optimal saat terjadi kepadatan di suatu wilayah.
Seperti halnya yang dilakukan XL Axiata yang memastikan jaringan tetap lancar selama momen Ramadan sampai dengan Idul Fitri.
Beberapa kesiapan utama yang sudah dilakukan meliputi penambahan kapasitas di lebih dari 2000 BTS dan penempatan 120 MBTS hingga peningkatan kapasitas layanan.
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan, setiap tahunnya secara rutin di bulan Ramadan, XL selalu memberikan promo spesial yang berlanjut sampai libur lebaran.
“XL Axiata secara rutin setiap tahun di bulan Ramadan selalu berupaya penuh untuk memperkuat jaringan dan menghadirkan paket-paket promo yang spesial. Program ini kemudian akan berlanjut selama libur panjang Lebaran, sehingga semakin luas pelanggan dan masyarakat yang akan bisa memanfaatkannya,” ujarnya.
Baca Juga:Imbauan Penting untuk Pemudik Lombok-Bali Jelang Nyepi dan Lebaran 2025
Pada momen Ramadan, diakuinya menjadi momen yang paling ditunggu karena menjadi pengungkit utama dalam bisnis telekomunikasi.