SuaraBali.id - Aktivitas gempa bumi di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, tergolong tinggi mencapai 799 kali pada Januari 2025 atau meningkat dibandingkan Desember 2024 mencapai 609 kejadian.
Khusus di Bali berdasarkan data Stasiun Geofisika BMKG di Denpasar, gempa bumi yang terjadi pada 7-13 Februari 2025 sebanyak 29 kali kejadian dengan magnitudo kurang dari 3,0 sebanyak 20 kali kejadian dan magnitudo 3-5 sebanyak sembilan gempa bumi.
Berdasarkan kedalamannya, gempa bumi di Bali didominasi gempa bumi dangkal atau kurang dari 60 kilometer sebanyak 25 kejadian.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan wilayah Pusat Gempa Regional (PGR) III memiliki tingkat seismik (sebaran gempa bumi) tinggi.
Baca Juga:Singapura Dan Jakarta Jadi Rute Terpadat di Bandara I Gusti Ngurah Rai
“Informasi terkait tingkat kerawanan seismik dapat bermanfaat untuk mitigasi sebagai langkah awal pemetaan wilayah rawan bencana,” kata Kepala Stasiun Geofisika Denpasar BMKG Rully Oktavia Hermawan, Senin (17/2/2025).
Tingginya aktivitas kegempaan ini dipengaruhi oleh kondisi tektonik dan struktur geologi di wilayah tersebut.
Selain itu daerah ini diapit dua pembangkit gempa bumi utama yakni wilayah selatan yang merupakan daerah pertemuan dua lempeng bumi (zona subduksi) antara lempeng Eurasia dan Indo-Australia.
Zona subduksi di bagian selatan itu membentang mulai dari Sumatera, Jawa Timur, Bali, NTT hingga Laut Banda.
Sedangkan wilayah utara terdapat patahan naik busur belakang atau back arc thrust Flores yang membentang dengan arah barat-timur mulai utara Bali, Lombok hingga Pulau Padar di NTT.
Baca Juga:Upah Harian Dipotong Rp 40 Ribu, Sopir Angkutan Siswa di Gianyar Protes
Adapula penyebabnya karena sesar aktif di wilayah tersebut.
“Dua sumber gempa itulah yang mengakibatkan tingkat seismik di wilayah tersebut cukup tinggi,” ucapnya.
Berdasarkan data Stasiun BMKG Regional III, gempa bumi yang terjadi di PGR III pada Januari 2025 itu paling banyak memiliki magnitudo kurang dari tiga sebanyak 667 kali gempa bumi.
Sedangkan magnitudo tiga hingga kurang dari lima mencapai 152 kali gempa dan gempa bumi magnitudo lebih dari atau sama dengan lima masih nihil.
Total ada 10 gempa bumi dirasakan yakni masing-masing ada dua kali yang berpusat di Bali dan NTT serta ada enam kali berpusat di NTB.
BMKG menyebut bahwa mayoritas dari ratusan gempa bumi tersebut memiliki kedalaman kurang dari 60 kilometer mencapai 646 kali gempa bumi, sisanya kedalaman 60-300 kilometer mencapai 150 kali gempa bumi dan di atas 300 kilometer ada tiga kali gempa. (ANTARA)