SuaraBali.id - Wilayah Bali Nusa Tenggara (Bali Nusra) menjadi wilayah yang mencatatkan pertumbuhan traffic atau lalu lintas data jaringan tertinggi di Indonesia pada tahun 2024.
Berdasarkan data dari Indosat Ooredoo Hutchison, terdapat pula pertumbuhan jumlah pelanggan di Bali Nusra.
Total pelanggan Indosat di Bali Nusra mencapai 2,6 juta pelanggan hingga akhir 2024, meningkat sekitar 9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini ditengarai dampak dari peningkatan jumlah BTS 4G di Bali Nusra hinga mencapai lebih dari 7.500 BTS 4G.
Baca Juga:Seminggu Cuaca Buruk di Bali, Ada 69 Kejadian Bencana Dan 40 Pohon Tumbang
Peningkatan infrastruktur ini berkontribusi pada peningkatan trafik data yang mencapai 34,2% YoY, dan menjadi pertumbuhan trafik tertinggi di penjuru Indonesia.
Menurut President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, Sepanjang tahun 2024, trafik data mengalami lonjakan signifikan sebesar 12,2% year of year (YoY), mencerminkan tingginya permintaan layanan Indosat.
Guna mengakomodasi pertumbuhan ini, perusahaan secara agresif memperluas infrastruktur jaringan dengan menambah jumlah BTS 4G hingga mencapai 196.000 titik.
“Peningkatan jaringan yang signifikan ini telah berdampak langsung pada kualitas layanan, terutama bagi pelanggan Indosat yang menggunakan merek IM3 dan Tri,” ujarnya. Ia juga mengungkapkan bahwa meskipun di tahun 2024 penuh tantangan, namun perusahaan telah mempertahankan kinerja yang kuat.
Integrasi AI
Baca Juga:Misteri Pengelukatan Toya Jinah, di Bawah Tebing yang Konon Membawa Rezeki
Dalam produk layanannya di akhir 2024, produk dengan brand IM3 menjadi salah satu yang diunggulkan perusahaan ini dengan layanan pascabayarnya yaitu IM3 Platinum yang memadukan kecerdasan artifisial (AI) dan interaksi personal dalam satu layanan.
Indosat juga menghadirkan terobosan produk dengan mengintegrasikan AI ke dalam operasional jaringannya seperti bekerja sama dengan Nokia untuk memperluas jaringan 4G dan 5G dan memanfaatkan optimasi berbasis AI guna meningkatkan cakupan dan efisiensi.
Transformasi berbasis AI ini didukung oleh investasi yang signifikan. Pada tahun 2024, belanja modal (Capex) Indosat mencapai Rp9,937 triliun, dengan 82,7% dialokasikan untuk peningkatan jaringan seluler guna memenuhi kebutuhan yang terus meningkat terhadap layanan digital berbasis AI.
Sisa belanja modal dialokasikan untuk MIDI dan IT demi memperkokoh posisi Indosat sebagai perusahaan telekomunikasi berbasis AI (AI-Native TelCo).
"Dengan mengintegrasikan AI di setiap lini operasional dan menjalin kolaborasi yang berakar pada semangat gotong royong, semakin cepat kami mencapai tujuan besar Indosat untuk memberdayakan Indonesia," ujar Vikram Sinha.