Menteri LH Sebut Sampah Kiriman di Bali Berasal dari Sungai di Jawa

Sampah kiriman di pantai Bali sebagian besar berasal dari sungai di Jawa & negara lain. Menumpuk saat angin barat (Okt-Mar). Menteri LH targetkan program sungai bersih di destinasi wisata unggulan.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 04 Januari 2025 | 14:18 WIB
Menteri LH Sebut Sampah Kiriman di Bali Berasal dari Sungai di Jawa
Pantai Kuta dipenuhi sampah plastik. [Ist]

SuaraBali.id - Sampah kiriman di Bali yang terdampar di beberapa pesisir pantai sebagian besar berasal dari aliran sungai di Pulau Jawa yang bermuara di Laut Jawa.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq di Pantai Kuta, Sabtu (4/1/2025).

“Sampah ini akan mengikuti arus terus bergerak ke arah timur, kemudian selatan dan sebagian terdampar di pantai Bali,” kata Hanif Faisol Nurofiq.

Menurutnya sampah laut itu muncul saat angin musim barat pada Oktober – Maret setiap tahunnya.

Baca Juga:Kondisi DTW Jatiluwih Setelah Fodors Travel Menyebut Bali Tak Layak Dikunjungi 2025

Menteri LH memperkirakan jumlah sampah kiriman yang ditemukan di pesisir Bali pada 2024-2025 lebih tinggi dibandingkan pada 2020-2021 yang mencapai sekitar 6.000 ton dan pada 2023 sekitar 2.900 ton.

Sampah kiriman itu terdampar, salah satunya di pesisir Pantai Kuta, Pantai Kedonganan dan pantai lainnya yang selama ini menjadi daya tarik wisata.

Peningkatan sampah ini seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas yang tidak ramah lingkungan.

Tak hanya dari aliran sungai di Pulau Jawa, lanjut dia, sampah laut kiriman di Pantai Kuta tersebut juga berasal dari negara lain, meski ia tidak menyebutkan detail asal negara tersebut.

“Bahkan, berdasarkan data timbunan sampah yang terbawa di Pantai Kuta ini sebagian dari negara lain,” ucapnya.

Baca Juga:Kunjungan Wisatawan ke Gunung Rinjani Tinggi, Sampah Capai 31 Ton di Jalur Pendakian

Bukan hanya mendarat di pesisir Bali, sampah laut yang terbawa arus itu juga sampai di pesisir Afrika tepatnya di Madagaskar.

“Jadi ini perjalanan sampah dari hilir Pulau Jawa sampai Madagaskar,” ucapnya.

Menyikapi kondisi tersebut, Hanif menyebutkan bahwa pihaknya akan membangun program kali (sungai) bersih dari sampah dengan menyasar sungai-sungai utama.

Adapun target pertama, yakni menyasar tiga hingga empat sungai yang ada di destinasi wisata unggulan Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

“Dari 17 destinasi wisata unggulan dari Kemenpar, saya minta tiga-empat yang kami selesaikan sampahnya dulu tahun ini,” imbuhnya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini