Ada Potensi Gas Beracun, Masyarakat Diimbau Tak Dekati Kawasan Gunung Iya

Gunung Iya merupakan gunung api strato dengan sejarah letusan tercatat sejak tahun 1671

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 06 November 2024 | 15:57 WIB
Ada Potensi Gas Beracun, Masyarakat Diimbau Tak Dekati Kawasan Gunung Iya
Gunung Lewotobi Laki-Laki mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa (5/11/2024). [ANTARA FOTO/Pemulet Paul/agr]

SuaraBali.id - Masyarakat dan pengunjung diminta untuk tidak mendekati kawasan dan tidak melakukan aktivitas, baik darat maupun laut dalam radius 3 km dari kawah aktif Gunung Iya di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), selain masyarakat tak dianjurkan mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.

Seperti diketahui status aktivitas vulkanik Gunung Iya di Pulau Flores bagian tengah, dari Level II (Waspada) ke III (Siaga) mulai 5 November 2024, pukul 18.00 Wita.

Namun PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Iya tetap tenang, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Iya dan senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Kabupaten Ende dan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga:Motif Ekonomi di Balik Aksi Istri Bakar Suami di Alor, NTT Terungkap

Pemerintah Daerah dan BPBD senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung, Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Nusa Tenggara serta Pos Pengamatan di Kabupaten Ende.

Gunung api Iya secara administratif berada di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan secara geografis puncaknya terletak pada posisi 8.897° LS, 121.645° BT dan memiliki ketinggian 637 meter di atas permukaan laut.

Gunung Iya merupakan gunung api strato dengan sejarah letusan tercatat sejak tahun 1671 hingga erupsi terakhir tahun 1969, dengan selang waktu erupsi antara 1–60 tahun.

Karakter erupsi Gunung ini karakternya berupa erupsi magmatik di kawah utama yang menghasilkan abu vulkanik, lontaran batu pijar, dan aliran lava disertai dengan adanya runtuhan pada puncak.

Terdapat rekahan berkembang di sekeliling kawah aktif Gunung Iya yang menunjukkan zona lemah di dalam gunung api. Rekahan ini yang kemungkinan akan mengakibatkan longsoran besar ke arah laut jika terjadi erupsi Gunung Iya yang akan datang. (ANTARA)

Baca Juga:Ratusan Umat Katolik di Atambua Akan Berangkat ke Timor Leste Untuk Misa Suci Paus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak