SuaraBali.id - Seekor mamalia jenis paus sperma mati terdampar di pesisir pantai Pindu Hurani Tabundung Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Balai Konservasi Kawasan Perairan Nasional (BKKPN) Kupang melaporkan bahwa saat ini tim BKKPN telah berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT untuk mengecek kondisi paus tersebut.
pagi, mengatakan
“Saat ini masih ditangani oleh tim di lapangan. Lokasinya jauh dan susah sinyal sehingga kami juga belum data lengkap,” kata Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi kepada ANTARA di Kupang, Rabu (6/11/2024).
Baca Juga:17 Anak dari Sumba Diduga Dijual ke Pulau Jawa, Dibawa Naik Kapal Laut
Menurut warga sekitar, mamalia paus sperma itu baru terdampar pada Selasa (5/11) malam.
Bila dilihat dari fisik serta kondisi paus yang terdampar itu, belum mengalami pembusukan, dan diperkirakan baru satu hari mati.
“Kalo lihat fisiknya belum mengalami pembusukan, hitungannya mungkin sekitar baru satu harian mati,” ujar dia
Saat ini ujar dia, kondisi paus sperma masih di lokasi, dan masih menunggu informasi terbaru dari tim yang berangkat ke lokasi.
Terkait ukuran panjang dan lebar paus tersebut juga ujar dia, tim masih melakukan pendataan.
Baca Juga:Bocah Setahun Asal Sumba NTT Dirujuk ke Bali Karena Adanya Gejala Gagal Ginjal Akut
Dia berharap agar masyarakat atau nelayan tidak mengkonsumsi mamalia yang terdampar dan mati tersebut, karena dilindungi oleh undang-undang. (ANTARA)