Bandara Bali Utara Jadi Solusi Pariwisata? Debat Sengit Pilgub Bali Ungkap Dua Pandangan Berbeda

Koster mencontohkan Bandara Kertajati yang belum lama rampung namun tidak bisa beroperasi secara optimal karena masalah tersebut.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 31 Oktober 2024 | 10:21 WIB
Bandara Bali Utara Jadi Solusi Pariwisata?  Debat Sengit Pilgub Bali Ungkap Dua Pandangan Berbeda
Dua Calon Gubernur Bali I Wayan Koster Dan Made Muliawan Arya alias De Gadjah bersalaman [Suara.com / Putu Yonata Udawananda]

SuaraBali.id - Paslon Mulia-PAS dan Koster-Giri melakoni debat terbuka pertama mereka menuju Pilgub Bali 2024 di Denpasar, Rabu (30/10/2024). Debat tersebut mengusung tema “Memformat Bali Menuju Pariwisata Berkelanjutan”.

Dalam debat tersebut, kedua paslon memaparkan misi mereka untuk memajukan Bali dari segi pariwisata. Termasuk juga terkait opsi untuk membangun Bandara di kawasan Bali Utara.

Paslon nomor urut 1, Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana menegaskan komitmen mereka untuk merealisasikan pembangunan Bandara Bali Utara. Muliawan menyebut jika program tersebut memang merupakan salah satu program prioritas mereka.

“Kami bukan hanya setuju itu (pembangunan Bandara Bali Utara), itu menjadi program strategis kami,” ujar Muliawan.

Baca Juga:Rai Mantra-De Gadjah Resmi Diusung Koalisi Indonesia Maju untuk Pilgub Bali 2024

Lebih lanjut, Agus Suradnyana atau PAS juga memaparkan misi paslon mereka terkait pembangunan tersebut. Menurutnya, Bandara Bali Utara adalah solusi untuk meringankan beban pariwisata yang saat ini lebih membebankan Bali Selatan.

Menurutnya, pembangunan tersebut tidak hanya akan menambah pintu gerbang pariwisata Bali, namun juga akan meredakan masalah yang timbul akibat beban yang terlalu berat di Bali Selatan. Permasalahan tersebut meliputi kemacetan, sanitasi, dan sampah.

“Untuk itu lah kami mengajukan solusi tentang bagaimana penyebaran investasi di Pulau Bali bali dengan pembangunan Bandara Bali Utara,” tuturnya.

“Yang kita buat, Bandara Bali Utara, otomatis Badung, Denpasar akan makin baik pada sisi caring capacity,” imbuh PAS.

Berbeda dengan Mulia-PAS, paslon nomor urut 2 I Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta memiliki pandangan berbeda. Menurut Koster, pembangunan Bandara Bali Utara memang sudah tercantum dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Bali sejak saat Koster masih menjabat sebagai gubernur.

Baca Juga:Sang Made Mahendra Akan Maju Cagub Bali, Bersaing Dengan Koster Dan Giri Prasta?

Koster pun mengaku akan menuruti jika Bandara Bali Utara menjadi program pemerintah pusat. Namun, dia meminta agar di sekitar kawasan bandara  dibangun infrastruktur yang menghubungkan bandara dengan daerah lainnya di Bali.

“Namun untuk pembangunan bandara, kalau sudah kebijakan pemerintah pusat kami pasti akan setuju dan mendukung,” ujarnya.

“Namun lebih dulu akan dibangun infrastruktur penghubungnya agar bandara itu betul-betul bisa bisa beroperasi secara optimal,” imbuh Koster saat ditemui usai debat.

Koster mencontohkan Bandara Kertajati yang belum lama rampung namun tidak bisa beroperasi secara optimal karena masalah tersebut.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini