Telur Asin Desa Cermen, Produk Binaan Astra yang Berdayakan Ibu Rumah Tangga

Selama ini telur yang digunakan merupakan hasil peternak di Kelurahan Dasan Cermen

Eviera Paramita Sandi
Senin, 28 Oktober 2024 | 17:14 WIB
Telur Asin Desa Cermen, Produk Binaan Astra yang Berdayakan Ibu Rumah Tangga
UMKM Binaan KBA Astra di Desa Cermen, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat [Suara.com/Buniamin]

SuaraBali.id - Kelurahan Dasan Cermen di Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dikenal dengan produk telur asinnya. Saat ini, produk telur asin yang diproduksi oleh masyarakat di sana sudah mulai dipasarkan ke luar daerah. Usaha yang dijalankan juga dengan mengakomodir para peternak setempat.

Dua ibu paruh baya terlihat sibuk membaluri telur bebek yang sudah dibersihkan dengan lumpur dan sekam. Dari gerak tangannya, ibu-ibu tersebut sepertinya sudah sangat mahir dalam pembuatan telur asin.

Tanpa ragu dan tidak takut telur pecah, sekitar tujuh hingga 10 butir telur dimasukkan ke dalam lumpur secara bersamaan. Karena setelah dimasukkan kedalam lumpur, telur – telur tersebut dibaluri lagi dengan sekam.

Prosesnya tidak berhenti di situ. telur bebek tersebut didiamkan di dalam wadah tertutup selama 15 hari. Jangka waktu 15 hari disebut sudah sangat cukup untuk bisa menghasilkan telur asin yang sempurna.

Baca Juga:Omzet UMKM di MXGP 2024 Mataram Diproyeksi Tembus Rp500 Juta

Menjadi bagian dari UMKM binaan Astra, usaha telur asin yang memiliki nama "Monggelemong" ini sudah berjalan sejak tahun 2012 lalu. Usaha yang dijalankan sudah cukup lama dan bertahan hingga saat ini dengan mempertahankan kualitasnya.

Tidak saja produk telur asin, beberapa produk olahan juga disiapkan salah satunya kerupuk telur asin. Kerupuk yang dijual dibentuk seperti telur asin dan rasa yang cukup khas.

Salah seorang pekerja di tempat tersebut, Faizah mengatakan dalam sekali produksi yaitu mencapai 700 hingga 1.000 butir. Nantinya ratusan butir telur bebek tersebut sudah siap untuk dipasarkan dalam waktu 15 hari kemudian.

"Kita baluri telur ini selang sehari. Nanti kalau untuk kemasannya ketika sudah 15 hari setelah proses ini (baluri dengan lumpur dan sekam)," katanya.

Harga yang telur asin yang sudah direbus yaitu sebesar Rp5.000 per butir. Sedangkan yang belum direbus yaitu sebesar Rp4.500 per butir.

Baca Juga:Terinspirasi dari Amerika, Misriwati Bangun Kerajaan Bisnis Rotan di Malang

"Kita juga sudah siapkan dalam bentuk kemasan dengan mika. Ada yang isi empat atau juga enam butir per mika," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini