SuaraBali.id - Setiap bulan Muharram pada kalender hijriah, masyarakat di Pulau Sumbawa memanfaatkan waktu untuk membuat minyak atau biasa disebut dengan tradisi Melala.
Minyak yang dibuat sebagai obat berbagai macam penyakit. Uniknya, pembuatan minyak ini hanya boleh dilakukan oleh laki-laki.
Tokoh masyarakat Sumbawa H. Malady Ayang, mengatakan minyak sumbawa yang dibuat dari berbagai jenis bahan.
Seperti kayu, rempah, air hujan pertama di bulan Muharram (kalender hijriah) dan dari santan kelapa. Kayu yang dijadikan sebagai campuran minyak tersebut sebanyak 44 jenis dan yang berawalan huruf K.
Baca Juga:Aksi Bela Palestina di Sumbawa Kumpulkan Rp 1,1 Miliar
“Ada 44 macam kayu. Kadang ada yang lebih. Ini huruf K semua misalnya Kedondong, Kayu Jawa, Kesame,” katanya.
Selain itu, kayu yang dijadikan sebagai salah satu campuran minyak tersebut merupakan warisan dari orangtua terdahulu dan berusia ratusan tahun.
Kayu-kayu yang jadikan sebagai campuran minyak tersebut memiliki khasiat tersendiri meski belum diolah.
“Minyak Sumbawa ini terkenal dari dahulu. Ramuan-ramuannya itu langsung dari hutan. Jadi kalau di Sumbawa itu ada tradisi melala yang dilakukan secara bersama-sama,” katanya.
Untuk proses pembuatan minyak tersebut, kayu-kayu tersebut diparut sehingga bisa menghasilkan seperti serbuk.
Baca Juga:Relawan Pasangan AMIN di Kabupaten Sumbawa Barat Mulai Bermunculan
“Proses pembuatannya ini cukup lama terutama persiapan bahannya. Namun untuk proses memasaknya itu selama dua jam,” terangnya.
Uniknya, proses pembuatan minyak Sumbawa ini tidak boleh dilakukan oleh perempuan. Artinya semua proses dilakukan oleh laki-laki.
“Ini kan termasuk obat kuat. Kan sekarang sudah tidak ada rahasianya lagi. Pembuatan minyak Sumbawa ini juga bagian dari tradisi untuk sama-sama mendukung,” ungkapnya.
Khasiat minyak Sumbawa yaitu untuk pijat akibat keseleo, mengobati luka baru atau sudah lama, koreng, sesak nafas, rematik, perut kembung, dan sakit pinggang. Cara penggunaanya yaitu dengan mengoleskan minyak Sumbawa di bagian yang sakit.
Kontributor Buniamin