Perjalanan 58 Kilometer Penuh Haru, Kakek Ini Rela Bonceng Jenazah Cucu dengan Ojek Online

Kisah ini dibagikan oleh seorang bernama Dharmawangsah, pengendara ojek online yang mengantar langsung jenazah tersebut.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 15 Juni 2024 | 17:47 WIB
Perjalanan 58 Kilometer Penuh Haru, Kakek Ini Rela Bonceng Jenazah Cucu dengan Ojek Online
Ilustrasi ojek online. (Suara.com)

SuaraBali.id - Seorang kakek di kota Makassar, Sulawesi Selatan membawa jenazah cucunya menggunakan ojek online viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 15 Juni 2024, pagi. 

Kisah ini dibagikan oleh seorang bernama Dharmawangsah, pengendara ojek online yang mengantar langsung jenazah tersebut. 

Dharmawangsah mengatakan kejadian bermula saat ia mendapat orderan dari rumah sakit di RS Tajuddin Chalid. Ia lalu diminta tolongi untuk mengantar jenazah bayi yang sebelumnya dirawat di rumah sakit tersebut. 

Kata Dharmawangsah, kakek tersebut sebelumnya dimintai biaya ambulans yang bekerja sama dengan rumah sakit sebesar Rp800 ribu. Karena tidak punya biaya, ia terpaksa naik ojek online. 

Baca Juga:Setelah Bali Dan Makassar, Puluhan Kapal Pesiar Mewah Juga Akan Singgah di Lombok

"Diminta bayar sewa ambulans Rp800 ribu tapi tidak mampu kasihan," ujarnya seperti yang terlihat di video yang diupload akun @ojolmakassar. 

Kata Dharmawangsa, kakek itu berasal dari Kabupaten Pangkep. Ia dibayar Rp150 ribu untuk membonceng jenazah bayi yang digendong oleh kakeknya sejauh 58 kilometer. 

Sementara, pihak RS Tajuddin Chalid mengatakan sudah meminta klarifikasi dari petugas pemulasaran jenazah.

Pihak rumah sakit juga mengaku memang tak punya mobil ambulance untuk mengantar jenazah. 

"Petugas pemulasaran kami yang pakai uang pribadi di dompetnya mau bantu pihak keluarga, karena rumah sakit tidak punya ambulance jenazah," seperti dikutip dari rilis resminya. 

Baca Juga:Warga di Bima Gali Kubur Karena Suara Dentuman Dan Mimpi Mayat Hidup Kembali

Sementara, petugas pemulasaran disebut tidak mengetahui kontak ambulance gratis. Namun atas dasar kemanusiaan, petugas tersebut memesankan ojek online atas persetujuan pihak keluarga. 

"Untuk diketahui pengendara grab meminta Rp200 ribu kepada petugas kami. Namun petugas kami hanya punya uang Rp150 ribu di dompet."

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini