SuaraBali.id - Tari Pendet Bali adalah salah satu tarian terkenal dari Pulau Dewata. Tarian ini sampai saat ini masih dilestarikan di Bali oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Tari Pendet berasal dari Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali. Diciptakan pada masa pemerintahan Raja Dalem Waturenggong pada abad ke-16 Masehi.
Tari Pendet merupakan tari pemujaan dan persembahan kepada Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa). Tari ini melambangkan kesucian, keanggunan, dan pengabdian.
Gerakan Tari Pendet sangat didominasi oleh lenggokan tangan yang halus dan anggun. Ada beberapa gerakan dasar, antara lain:
Baca Juga:Lewati Jalanan Sepi, 2 Pria Ini Dengarkan Mantram Gayatri Pakai Speaker
* Sembah: Gerakan seperti menyembah, dengan kedua tangan tertangkup di depan dada.
* Gebot: Gerakan membungkuk ke depan, dengan tangan mengepal membentuk kendi.
* Pengawit: Gerakan mengibaskan selendang dengan tangan kanan.
* Enting-Enting: Gerakan menggerakkan tangan ke atas dan ke bawah secara cepat.
* Jelong: Gerakan menjentikkan jari ke arah bawah.
Tarian ini juga tidak ditarikan sendiri, biasanya akan ada musik pengiring Tari Pendet adalah Gamelan Angklung, yang terdiri dari alat musik yang biasa dimainkan oleh masyarakat Bali seperti:
* Gamelan Gambang
* Gamelan Gong
* Gamelan Reyong
* Kempur
Penari Tari Pendet mengenakan tata busana tradisional Bali yang disebut Busana Pendet. Tata busana tersebut terdiri dari:
* Udeng: semacam ikat kepala yang berhias bunga
* Kamen: kain panjang yang diikatkan di pinggang
* Selendang: dikenakan di leher atau di pundak
* Saput: kain yang dikenakan di kepala
* Guntungan: hiasan yang berisi rangkaian bunga
Baca Juga:Wisata Bali Terancam? Pj Gubernur Ingin Tuntas Atasi Ulah WNA, Ini Alasannya
Tari Pendet biasanya ditampilkan saat upacara keagamaan Hindu. Seperti dalam upacara Pujawali, Manusa Yadnya, Pitra Yadnya dan Sanggrah. Tari ini juga sering ditampilkan sebagai tari penyambutan atau tari pertunjukan.