Ayunan Jantra di Karangasem, Permainan Sederhana Para Gadis Tapi Sarat Makna

Permainan ini adalah permainan ayunan Jantra di Desa Tenganan Pegringsingan.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 04 Juni 2024 | 17:50 WIB
Ayunan Jantra di Karangasem, Permainan Sederhana Para Gadis Tapi Sarat Makna
Ayunan Jantra di Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali [Tiktok @serpihan.surga.dunia]

SuaraBali.id - Belakangan ini viral sebuah permainan tradisional asal Bali yang sungguh menarik. Meskipun sangat sederhana, namun permainan ini penuh filosofi.

Dalam video yang diunggah akun Tiktok @serpihan.surga.dunia memperlihatkan penampakan permainan ayunan besar yang terbuat dari kayu tersebut.

Permainan ini adalah permainan ayunan Jantra di Desa Tenganan Pegringsingan. Layaknya permainan ayunan pada umumnya, mereka duduk dan kemudian diayunkan.

Namun berbeda dengan ayunan pada umumnya, yang hanya ada 1 sampai 2 tempat duduk saja. Ayunan ini terdiri dari 4 pasang tempat duduk alias berjumlah 8 buah.

Baca Juga:Cerita di Balik Bule Brazil Ngamuk Lalu Hancurkan Kafe di Jimbaran

Dalam video terlihat 8 gadis mengenakan pakaian khas Bali berwarna putih dan coklat duduk di ayunan tersebut.

Mereka duduk di tempat duduknya masing-masing sambil berpegangan kayu yang ada di sampingnya. Kemudian 2 pria di samping kanan dan kiri bertugas mengayunkan ayunan tersebut.

Setelah diayunkan, ayunan ini akan memutar seperti Gerakan bianglala. Gerakan perlahan itu membuat para gadis ini menikmatinya.

Permainan Ayunan ini menurut maknanya yaitu tentang kesiapan para remaja putri ketika sudah dewasa nantinya harus siap saat sedang berada di atas maupun di bawah.

“Permainan dengan filosofi kehidupan di dunia,kebahagian,penderitaan dua hal yang harus di lalui. Semua dijalani dengan ketulus iklasan,” bunyi caption akun tersebut.

Baca Juga:Bocah Ini Berbagi Kerupuk Dengan Anjing, Warganet Ketar-ketir

Ayunan tersebut diibaratkan sebagai bumi yang akan terus berputar, terkadang di atas namun juga bisa di bawah.

Untuk diketahui, para gadis alias remaja putri di Desa Tenganan Pegringsingan ini melaksanakan tradisi ayunan Jantra setelah selesai melaksanakan tradisi mekare-kare atau perang pandan.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak