Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok yang belum sepenuhnya mati secara sembarangan.
Selanjutnya komunikasi dan koordinasi aktif dilakukan dengan semua pemangku kepentingan untuk penanggulangan kejadian karhutla baik di kecamatan, kelurahan, hingga desa.
"Risiko terbakar itu kebanyakan karena puntung rokok yang dibuang sembarangan," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, sebagian wilayah di NTT telah memasuki musim kemarau.
Baca Juga:Cerita Nelayan Sulteng Setelah Sebulan Ditangkap di Australia Karena Cari Teripang
Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek, pertumbuhan awan mulai menurun dan angin Monsoon Timur sudah mulai aktif.
Karena itu, Sti tetap berpesan agar masyarakat mewaspadai potensi angin kencang yang sifatnya kering pada musim kemarau ini.
"Angin kencang berpotensi menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan," kata Sti mengingatkan. (ANTARA)