Wilayah NTB Mulai Alami Kekeringan, Ini Penjelasan BMKG

Adapun anomali SST di Samudera Hindia menunjukkan nilai IOD netral (+0.22) dan diprakirakan akan menjadi positif hingga September 2024.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 21 Mei 2024 | 13:00 WIB
Wilayah NTB Mulai Alami Kekeringan, Ini Penjelasan BMKG
Ilustrasi kekeringan (Pixabay)

SuaraBali.id - Sebagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diprediksi mengalami kekeringan meteorologis di sebagian wilayah. Hal ini seperti yang diprediksikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Waspada potensi kekeringan meteorologis di sebagian wilayah di pulau Sumbawa, NTB," kata Prakirawan BMKG NTB, Ni Made Adi P , selasa (21/5/2024).

Menurutnya dampak dari kejadian hari kering berturut-turut dengan indikator hari tanpa hujan dengan potensi Siaga dan Waspada terjadi di daerah di antaranya level siaga di Kabupaten Bima di Kecamatan Wawo, Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Lape dan Moyohilir. 

Sedangkan level waspada ada di Kabupaten Dompu di Kecamatan Pajo, Kabupaten Bima di Kecamatan Belo, Bolo, Lambitu, Lambu, Madapangga, Monta, Palibelo, Sape dan Woha. Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Pringgabaya, Kecamatan Sambelia dan Kecamatan Suela. 

Baca Juga:Pedangdut Perempuan Jebolan KDI Jadi Tersangka TPPO di NTB

"Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Labuhan Badas, Moyo Utara, Rhee, Sumbawa, Unter Iwes dan Utan," katanya. 

Menurut BMKG, berdasarkan hasil monitoring ENSO terakhir menunjukkan indeks ENSO (+0.41) terpantau berada pada kondisi netral. Prediksi indeks ENSO secara gradual akan beralih menjadi Netral mulai pada Mei - Juli 2024. 

Adapun anomali SST di Samudera Hindia menunjukkan nilai IOD netral (+0.22) dan diprakirakan akan menjadi positif hingga September 2024. Aliran masa udara wilayah Indonesia bagian Selatan termasuk NTB sudah didominasi angin timuran. 

"Update terakhir MJO terpantau aktif di wilayah Indonesia hingga awal dasarian I Mei 2024," katanya.

Aktifnya MJO berkaitan dengan potensi peningkatan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk wilayah NTB.

Baca Juga:Dijanjikan Makan 109 Kali Menu Indonesia, Jemaah Haji NTB Diimbau Jangan Bawa Sambal

Sementara anomali OLR menunjukkan adanya wilayah konvektif basah terutama di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan termasuk NTB hingga 10 hari ke depan.

"Pada dasarian III Mei 2024 (21 – 31 Mei 2024 diprediksi terdapat potensi hujan kurang 20 milimeter/dasarian dengan probabilitas 80 persen yang diprediksi akan terjadi di seluruh Pulau Sumbawa serta Pulau Lombok, Kecuali sebagian Lombok Tengah, Kota Mataram dan Lombok Barat," katanya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak