SuaraBali.id - Kawasan wisata Nyanyi, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali akan diisi dengan bangunan mewah. Perusahaan pengembang OXO Group Indonesia mengucurkan total nilai investasi sebesar Rp500 miliar untuk membangun hunian ini.
"Ini akan menjadi game changer yang menciptakan standard baru dalam industri properti di Bali," kata pendiri dan CEO perusahaan pengembang itu Johannes Weissenbaeck di Tabanan, Bali, Selasa (7/5/2024).
Adapun properti yang dimaksud adalah Pembangunan 40 unit vila mewah di atas lahan seluas dua hektare yang dilengkapi fasilitas komunal kepada para penghuninya.
Nantinya, penghuni akan mendapat fasilitas dan pengalaman di antaranya wisata, alam, seni budaya, kesehatan hingga pendidikan yang memberikan nilai tambah.
Baca Juga:Pemprov Bali Sebut Kasus Pemerasan Bendesa Adat Berawa Hanya Oknum
Sesuai kategorinya, properti yang berada di dekat kawasan kreatif Nuanu seluas 44 hektare di dekat Pantai Nyanyi, Kabupaten Tabanan, Bali itu ditawarkan dengan harga mulai Rp7,5 miliar per unit.
Warga Austria yang sudah 10 tahun bermukim di Bali itu optimistis hunian tersebut menarik konsumen di tengah perekonomian global dan domestik di antaranya kenaikan suku bunga di tanah air yang saat ini mencapai 6,5 persen.
Bahkan, lanjut dia, sejumlah konsumen sudah menyertakan tanda jadi mereka (NUP) sebagai tanda keseriusan membeli properti tersebut sejak April 2024 dan melampaui target.
Pembangunan ini rencananya akan dimulai pada Agustus 2024 dan ditargetkan rampung pertengahan 2026 atau satu tahun sembilan bulan itu tak hanya menyasar pasar domestik tapi juga mancanegara dengan target masing-masing 80 dan 20 persen.
Adapun konsumennya, kata dia, berasal Singapura, Amerika Serikat, Australia dan Jepang.
Baca Juga:Sang Made Mahendra Akan Maju Cagub Bali, Bersaing Dengan Koster Dan Giri Prasta?
Begitu juga pasar domestik di antaranya para calon pembeli dari Jakarta, Surabaya dan Medan serta dari Bali sendiri.
Konsultan properti Knight Frank menyebutkan Bali merupakan salah satu dari 10 destinasi pilihan investasi orang kaya sebagai rumah kedua mereka.
Ekonomi Bali yang tumbuh 5,71 persen pada 2023, setelah terdampak pandemi COVID-19, juga mendorong optimisme Perusahaan tersebut bahwa asetnya akan jadi daya tarik investasi di Bali.