Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Puncak Gunung Agung, Ini Ciri-cirinya

Jenazah tersebut ditemukan oleh seorang WNA yang juga sedang mendaki.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 13 Maret 2024 | 10:26 WIB
Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Puncak Gunung Agung, Ini Ciri-cirinya
Ilustrasi pemandu gunung agung. [Ist]

SuaraBali.id - Jenazah dari seorang yang belum diketahui identitasnya ditemukan di Puncak Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Selasa (12/3/2024) kemarin. Jenazah berjenis kelamin pria itu ditemukan pada ketinggian 2.833 pada gunung yang memiliki ketinggian 3.031 mdpl itu.

Jenazah tersebut ditemukan oleh seorang WNA yang juga sedang mendaki. Saat ditemukan, jenazah tersebut menggunakan jaket dan celana hitam, serta diketahui rambutnya beruban.

Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya mengatakan pihaknya baru bisa memastikan informasi tersebut pada Selasa malam. Sementara, tidak ada yang mengetahui kapan korban tersebut melakukan pendakian.

Pasalnya, pemerintah setempat tengah memberlakukan pelarangan pendakian Gunung Agung karena adanya upacara Ida Batara Turun Kabeh.

Baca Juga:Selama 24 Jam Nyepi, 68 Pasien Gawat Darurat Masuk di RSUD Karangasem

“Sebenarnya sudah ada larangan untuk melakukan pendakian dari pemerintah setempat. Larangan tersebut berkenaan adanya upacara keagamanan “Ida Batara Turun Kabeh,” ujar Sidakarya dalam keterangannya pada Rabu (13/3/2024).

Sidakarya menjelaskan jika dua orang pemandu lokal sempat beranjak ke jalur pendakian Pengubengan menuju lokasi jenazah. Sekitar pukul 19.00 WITA, pemandu lokal tersebut sudah tiba di lokasi jenazah.

Namun, Sidakarya mengaku belum bisa melakukan evakuasi pada Selasa malam karena kondisi cuaca yang berkabut disertai angin kencang.

“Kondisi cuaca di lokasi berkabut tebal dan angin sangat kencang, maka proses evakuasi tidak memungkinkan untuk dilaksanakan malam kemarin,” imbuhnya.

Timnya beserta tim SAR gabungan baru bergerak menuju lokasi pada Rabu (13/3/2024) tadi sekitar pukul 03.00 WITA dini hari. Sidakarya memperkirakan memerlukan waktu lebih dari 6 jam untuk bisa mengevakuasi jenazah tersebut ke bawah gunung.

Baca Juga:Ngaku Dapat Pawisik Pemangku Ini Hendak Meditasi di Pura Silayukti Saat Nyepi

“Pagi tadi pada pukul 03.00 WITA tim SAR gabungan sudah bergerak dari Pos Pengubengan dan normalnya perjalanan pergi dan pulang sekitar 6 jam. Tentunya akan memerlukan waktu lebih lama karena mengevakuasi jenazah,” tutur dia.

Dalam operasi evakuasi tersebut, 10 orang personil SAR Kabupaten Karangasem diterjunkan dan dipantau oleh Basarnas Bali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak