Apa Itu Mepandes? Tradisi Wajib Bagi Anak Dewasa di Bali

Tradisi yang satu ini wajib untuk dilakukan alias tidak boleh dilewatkan

Muhammad Yunus
Kamis, 28 Desember 2023 | 06:06 WIB
Apa Itu Mepandes? Tradisi Wajib Bagi Anak Dewasa di Bali
Upacara potong gigi Mepandes di Bali ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Upacara Ngaben, pernikahan dan Ngeresi [Sumber foto: www.fluckr.com]

SuaraBali.id - Berbicara soal tradisi Mepandes, pasti yang ada dibenak kalian adalah ritual upacara adat potong gigi. Iya, bagi umat Hindu di Bali, tradisi yang satu ini wajib untuk dilakukan alias tidak boleh dilewatkan.

Mepandes adalah salah satu tradisi potong gigi atau metatah yang wajib dilakukan Ketika anak sudah beranjak dewasa.

Upacara ini dapat diartikan sebagai bentuk pembayaran utang orang tua terhadap anak-anaknya.

Upacara potong gigi dalam Bahasa Bali sering juga disebut mepandes, mesangih atau metatah. Metatah berasal dari kata tatah yang artinya dalam Bahasa Bali ‘pahat’.

Baca Juga:Resep Plecing Ayam Bumbu Bali, Begini Cara Membuatnya

Lantas mengapa ritual ini harus dilakukan saat anak beranjak dewasa?

Pasalnya, menurut kepercayaan Masyarakat Hindu Bali, pada masa remaja inilah menjadi sarana dalam pembentukan kepribadian anak.

Hal ini sebagai kelanjutan pembentukan di masa bayi dalam kandungan. Adanya ritual ini diharapkan agar lahirnya anak yang Suputra (anak baik).

Oleh karena itu, sifat-sifat keraksasaan tersebut perlu dinetralisir dan dikendalikan agar nantinya diharapkan dapat berubah menjadi sifat-sifat kebaikan.

Potong gigi dilakukan dengan mengikir kedua gigi taring dan empat gigi seri rahang atas. Proses tersebut harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

Baca Juga:Hidden Canyon Beji Guwang, Wisata Sungai Asyik di Bali

Setelah gigi dikikir, mereka akan dipersilahkan untuk mencicipi enam rasa, dari pahit dan asam, pedas, sepat, asin dan manis.

Setiap rasa tersebut memiliki makna, mulai dari pahit dan asam sebagai simbol tabah menghadapi kehidupan yang keras.

Pedas sebagai simbol kemarahan, senantiasa sabar jika mengalami hal yang menimbulkan emosi. Rasa sepat sebagai simbol agar taat pada peraturan serta norma-norma yang berlaku.

Kemudian rasa asin menandakan kebijaksanaan dan rasa manis sebagai penanda kehidupan yang Bahagia.

Sementara itu melansir dari laman resmi kemenkeu, Upacara potong gigi ini memiliki makna sebagai berikut:

1. Pergantian perilaku untuk menjadi manusia sejati yang dapat mengendalikan diri dari godaan nafsu

2. Memenuhi kewajiban orang tuanya terhadap anaknya untuk menemukan hakekat manusia yang sejati

3. Untuk dapat bertemu Kembali kelak di surga antara anak dengan orang tuanya setelah sama-sama meninggal

Upacara potong gigi di Bali ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Upacara Ngaben, pernikahan dan Ngeresi.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini