Lukisan Wayang Kaca Buleleng, Rumit Tapi Digemari Muda-mudi

Beberapa masyarakat di desa ini masih menekuni profesi sebagai pelukis wayang kaca.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 10 November 2023 | 14:42 WIB
Lukisan Wayang Kaca Buleleng, Rumit Tapi Digemari Muda-mudi
Wayang Kaca [http://nagasepaha-buleleng.desa.id]

SuaraBali.id - Bali, salah satu pulau di Indonesia yang kaya akan seni dan budaya. Karya-karya para pemuda- pemudi lokal kini bahkan sudah dilirik dunia.

Sebut saja Buleleng, di sini ada produk kerajinan tangan yang luar biasa. Kalau biasanya, lukisan dicoretkan pada kanvas, di sini sedikit berbeda, lantaran dicoretkan pada kaca.

Lukisan Wayang Kaca ini karya pemuda di Desa Nagasepaha, Kecamatan Buleleng. Desa ini berada tak jauh dari pusat Kota Singaraja.

Beberapa masyarakat di desa ini masih menekuni profesi sebagai pelukis wayang kaca.

Baca Juga:WNA di Bali Peluk Erat Driver Ojol Bikin Iri Warganet

Mereka menjadikan kegiatan ini sebagai upaya mengais rezeki. Tak hanya itu, ketrampilan ini juga sebagai cara mereka memuaskan Hasrat seni yang dimiliki.

Lukisan Wayang kaca ini terbilang rumit, konon lukisan ini sudah muncul sejak 1927 silam. Awalnya, lukisan ini dibuat oleh seorang pemahat wayang kulit, Jero Dalang Diah.

Cerita mulanya berawal dari seorang kaya raya yang membawa lukisan kaca dari Jepang, berobjek wanita Jepang.

Kemudian Dalang Diah ditawari untuk membuatkan lukisan serupa berobjek wayang. Dalang Diah menerima tantangan tersebut, dan ternyata berhasil.

Sejak saat itulah ia mahir melukis dikaca, dan ilmunya itu menular pada keluarganya dan warga disekitarnya. Sampai saat ini, lukisan wayang kaca itu menjadi ciri khas Buleleng.

Baca Juga:Terekam CCTV, Pria Berjaket Pink Curi Helm di Kawasan Berawa

Semakin kesini, perkembangan zaman terus berganti, selaras dengan motif lukisan wayang kaca pun juga terus berkembang ditangan generasi muda.

Tak hanya kerajinan Lukisan Wayang Kaca, di Desa Nagasepaha ini juga menekuni seni atau pengrajin, mulai dari pengrajin Saab Mote, Pengrajin Mas dan Perak, Pengrajin Suling Bambu, Kain Tenun, Seni ukir Bali (Pasir Hitam) dan masih banyak lagi.

Kontributor: Kanita Auliyana Lestari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak