Konon, para penarinya pun harus masih murni dan belum mengalami menstruasi. Namun kemudian legong keluar dari keraton dan dipentaskan di desa-desa, terutama pada upacara di pura, serta pada festival seni di Bali.
Tari legong memang memiliki banyak varian, seperti legong candra kanta, legong kuntul, legong goak macok, legong kupu-kupu tarum, dan lain-lain.
Nama variannya disesuaikan dengan cerita yang dikisahkan. Tapi yang popular dan kerap ditampilkan dalam pertunjukan wisata adalah tari legong lasem.
Baca Juga:4 Kontestan FIFA World Cup U17, Latihan di Training Centre Bali United Pantai Purnama