Identik Jadi Hiasan di Kaos Bali, Ini Cerita Kesenian Barong Ket

Salah satu jenis Barong di Bali yaitu Barong Ket, tari ini disebut juga sebagai Tari Banaspati Raja (raja hutan).

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 03 November 2023 | 09:09 WIB
Identik Jadi Hiasan di Kaos Bali, Ini Cerita Kesenian Barong Ket
Baju Barong khas Bali. (net)

SuaraBali.id - Pernak-pernik khas Bali, mulai dari souvenir hingga kaosnya kerap memajang gambar barong. Hal ini membuat wisatawan mudah mengingat jika Barong adalah khas dari Bali.

Barong sendiri sebenarnya adalah sebuah tarian tradisional Bali yang ditandai dengan topeng dan kostum badan yang dapat dikenakan oleh satu atau dua orang untuk menarikannya.

Kesenian Barongan asal Bali ini diduga merupakan peninggalan kebudayaan Pra Hindu. Kata ‘Barong’ berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu ‘bharwang’ atau beruang.

Salah satu jenis Barong di Bali yaitu Barong Ket, tari ini disebut juga sebagai Tari Banaspati Raja (raja hutan).

Baca Juga:Makna di Balik Gerakan Dinamis Tarian Legong Tri Sakti

Tarian ini kombinasi dari singa, macan atau sapi. Binatang tersebut dianggap mempunyai keangkeran atau kekuatan supranatural.

Menurut mitologi Hindu, cerita lain mengenai Barong Ket ini berawal dari Bathara Ciwa marah lantaran digoda oleh raksasa Rahu saat bertapa.

Kemudian Kala Kirthimuka keluar dari matanya yang ketiga untuk membinasakan Rahu. Kirthimuka adalah makhluk yang tak pernah puas dan selalu dalam keadaan lapar.

Sebelum Ciwa menyuruh Kirtimukha menjalankan tugasnya, Rahu meminta maaf atas kesalahannya. Namun Kirtimukha sudah terlanjur keluar dan akhirnya ia harus memakan dirinya sendiri sampai tersisa mukanya saja.

Untuk menghormati hal tersebut, Kirthimuka diangkat sebagai pelindung pada setiap gerbang candi Ciwa. Dan akhirnya hingga kini, Barong dianggap sebagai pelindung masyarakat Bali.

Baca Juga:Makna Ngaben Bikul di Bali, Para Warga Akan Terlebih Dulu Menangkap Tikus Massal

Konsep Barong di Bali adalah sebagai raja seperti Barong Singa atau Reog pada masyarakat Jawa. Namun, sedikit berbeda, lantaran Barong Singa di Jawa dianggap sebagai pihak yang salah, sementara di Bali Barong dianggap sebagai lambang kebaikan.

Kontributor: Kanita Auliyana Lestari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini