52 Warga di Jembrana Diduga Keracunan Sate Dan Telur Basi, Ada yang Sampai Sesak Napas

Terkait keracunan ini, beberapa warga mengakui bahwa konsumsi sate dan telur yang sudah basi menyebabkan gejala tersebut.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 31 Oktober 2023 | 09:48 WIB
52 Warga di Jembrana Diduga Keracunan Sate Dan Telur Basi, Ada yang Sampai Sesak Napas
Ilustrasi keracunan makanan

SuaraBali.id - 52 warga di Desa Tegalbadeng Barat, Jembrana, Bali mengalami muntah, mual dan diare karena diduga keracunan makanan setelah menghadiri acara Maulid di Mushola Miftahusshollah pada minggu (29/10/2023).

Bahkan diantaranya ada yang harus menjalani rawat inap karena sesak napas. Adapula seorang balita yang terbaring lemas di Puskesmas II.

Terkait keracunan ini, beberapa warga mengakui bahwa konsumsi sate dan telur yang sudah basi menyebabkan gejala tersebut.

Kelian Banjar Tengah I, Putu Wirawan, mengungkapkan bahwa warga dari Banjar Tengah dan Banjar Teluk Limo di Desa Tegalbadeng Barat juga mengalami diare.

Baca Juga:Masuk kategori Secret Beach, Ini Sejarah Pantai Pandawa

Petugas dari Puskesmas II di Desa Pengambengan, Ernayanti, mencatat bahwa beberapa warga mengalami diare, mual, muntah, dan bahkan sesak nafas.

Kepala Puskesmas 2 Pengambengan, Dr. Ni Made Anggraeni, menjelaskan Adapun para pasien mengalami gejala ini setelah menghadiri acara Maulid di Mushola Miftahusshollah pada Hari Minggu (29/10/2023).

"Puluhan warga dari berbagai usia, mulai dari yang tua hingga balita, datang ke puskesmas. Total ada 52 orang yang datang pada Senin (30/10) sekitar pukul 10.00 WITA, mengalami diare, mual, dan muntah. Gejala ini terjadi bertahap, dimulai dari pukul 16.25 WITA hingga yang terakhir pada pukul 17.00 WITA," ungkapnya sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suarabali.id.

I Kade Sugita, SKM, Sub Koordinator surveilans imunisasi Dinkes Jembrana, menyampaikan bahwa dugaan keracunan makanan disebabkan oleh kemungkinan kontaminasi bakteri. Sampel makanan telah diambil untuk diperiksa.

Ada dua pasien yang sampai harus dirawat inap karena kondisinya lebih serius. Salah satunya adalah seorang balita, Aiswah Almahira, usia 10 bulan, anak dari pasangan Haris Fadilah (39 tahun) dan Nabila Fitri (23 tahun) asal Teluk Limo Desa Tegalbadeng Barat.

Baca Juga:Resep Ikan Be Pasih Mesambal Matah Ala Jimbaran

Fitria menyatakan bahwa anaknya datang ke puskesmas sekitar pukul 10.00 WITA setelah muntah akibat memakan telur pada pagi hari, yang kemudian diikuti oleh rasa mual dan lemas.

Kendati kini anaknya suda bisa tidur nyenyak meskipun sempat mengalami muntah.

Selain itu pasien atas nama Rani Julia Safitri, usia 14 tahun, dari Banjar Teluk Limo Desa Tegalbadeng Barat, juga mengalami nyeri perut, mual, muntah, dan diare hingga jam 18.00 WITA, dan harus dirujuk ke RSU Negara karena mengidap penyakit sesak nafas.

"Pasien memang memiliki riwayat penyakit sesak nafas dan telah dirawat dengan menggunakan nebulizer, namun lebih baik untuk merujuknya ke RSU demi penanganan yang lebih optimal," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak