SuaraBali.id - Musim hujan akan segera tiba, namun persoalan sampah kini masih belum teratasi. Terkait hal ini Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya meminta masyarakat tidak membuang sampah ke selokan guna mengantisipasi bencana.
Hal ini karena bisa mengakibatkan kerawanan banjir di Pulau Dewata.
“Warga agar jangan sekali-kali membuang sampah ke selokan atau sungai. Tindakan itu akan meningkatkan potensi terjadinya banjir saat musim hujan tiba,” katanya dalam keterangan yang diterima pada Jumat (27/10/2023).
Hal ini dikatakan saat bertemu Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya, Kepala Satpol PP Bali, dan Kepala Pelaksana BPBD Bali.
Baca Juga:Sejarah Topeng Bali, Dari Seni Hingga Jadi Bagian Upacara Adat
Ia melihat ada potensi masyarakat membuang sampah sembarangan usai sejumlah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kebakaran pada musim kemarau ini.
“Ini yang sangat saya khawatirkan. Untuk itu saya peringati warga jangan buang sampah ke selokan atau sungai,” ujarnya.
Menurut prakiraan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar musim hujan akan terjadi pada pertengahan November 2023.
Ia pun mengajak masyarakat bersikap bijak dalam penanganan sampah. Selain itu ia mendorong masyarakat melakukan gerakan serentak membersihkan selokan dan sungai di lingkungan masing-masing.
“Hal ini penting untuk mengantisipasi bencana banjir,” kata dia.
Baca Juga:Praktisi Yoga Asal Tiongkok Dideportasi Setelah Tinggal Melebihi Batas Selama 161 Hari
Nantinya setelah kebijakan pungutan bagi wisatawan asing berjalan pada 14 Februari 2024, lanjutnya, Pemprov Bali berencana memanfaatkan dana tersebut untuk penanganan masalah sampah, selain untuk penguatan budaya yang selama ini menjadi daya tarik Pulau Dewata.
“Kami fokuskan pada dua kegiatan itu. Malu kita dengan wisatawan kalau sampahnya belum tertangani dengan baik,” ucapnya.