SuaraBali.id - Sosok dan profil kiper Inter Milan keturunan Indonesia, Emil Audero Mulyadi jadi perbincangan beberapa waktu belakangan ini. Hal ini karena PSSI menginginkannya untuk dinaturalisasi dan memperkuat sepak bola Indonesia.
Banyak yang penasaran seperti apa sosok pemain Inter Milan keturunan Indonesia asal Mataram ini.
Suarabali pernah mendatangi rumah keluarganya pada November 2021. Saat itu Emil Audero masih berkarier di Sampdoria.
Emil Audero lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada pada 18 Januari 1997.
Ayahnya bernama Edy Mulyadi yang asli orang Lombok, NTB. Sementara ibunya Antonella Audero yang asli Italia.
Kedua orangtuanya bertemu ketika sang ibu bekerja di Lombok, namun sejak 1998, ia dan ibunya sudah kembali ke Italia.
Di kampung halaman Emil Audero yang terletak di Kauman, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat inilah Emil Audero pernah menghabiskan masa kecilnya sebelum menetap di Italia.
Emil Audero sempat beberapa kali pulang ke kampung halamannya ini. Ia tinggal di sebuah rumah minimalis yang didominasi cat berwarna putih yang kini ditempati keluarga Emil dari keturunan sang Ayah.
Saat dikunjungi Suarabali.id pada Sabtu, (27/11/2021) rumah tersebut tampak sepi. Terlihat terdapat kendaraan yang terparkir di garasi rumahnya. Di rumah tersebut hanya ada dua orang keluarga perempuan Emil Audero.
Menurut tetangganya, Dedet. Emil yang memang pernah menghabiskan masa kecilnya di Kauman, Lombok Tengah.
Emil Audero juga sering terlihat sering pulang ke kampung halamannya itu, meskipun hanya sebentar kemudian kembali lagi ke Italia.
“Dia kecil sekali, masih didorong-dorong dulu pakai kereta, kalau kakaknya itu memang besar di sini,” tukasnya kala itu.
“Sering dia (Emil) pulang, tapi diam-diam aja, setelah itu balik lagi,” lanjut pria asal Kauman, Lombok Tengah itu.
Ia juga menyinggung soal karir Emil di Eropa. Menurutnya, Emil bermain di Italia bukan sebagai kiper yang selalu memanaskan bangku cadangan melainkan dia adalah kiper utama di timnya.
Soal keinginan Emil Audero berganti paspor ke Indonesia dan dinaturalisasi, seorang warga bernama Hamidah juga angkat bicara.
Ibu Hamidah sendiri merupakan seorang yang telah lama berjualan di areal komplek kampung halaman Emil di Kauman, Lombok Tengah.
“Mau aja ya, supaya naik nama Indonesia,” katanya kepada Suarabali.id.
Ia juga menuturkan sering mengetahui Emil pulang kampung. Salah satu tanda kalau kiper yang berkarir di kasta tertinggi liga Italia tersebut pulang adalah banyak warga lalu lalang ke rumahnya untuk berfoto.
“Tahun berapa terakhir itu pulang ya, banyak yang pergi foto-foto ke rumahnya,” tukasnya.