5 Lagu Bali yang Sering Dijadikan Materi Lomba Nyanyi Beserta Artinya

Bali dikenal kaya akan lagu daerah yang patut ditiru. Lagu daerah Bali merupakan salah satu bentuk budaya yang memiliki nilai seni tinggi.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 12 September 2023 | 10:18 WIB
5 Lagu Bali yang Sering Dijadikan Materi Lomba Nyanyi Beserta Artinya
ILUSTRASI - Perayaan penetapan tari Bali sebagai warisan budaya dunia di Taman Budaya Denpasar, Rabu (30/12).

SuaraBali.id - Lagu-lagu daerah kini mulai sedikit dilupakan lantaran jaman sudah berubah. Bahkan, anak-anak jaman sekarang sudah enggan menyanyikan lagu daerah, mereka justru asik menghafalkan lagu pop hingga dangdut.

Padahal Lagu daerah mengandung makna yang mendalam. Setiap daerah di Indonesia memiliki lagu daerah yang khas, termasuk Bali.

Bali dikenal kaya akan lagu daerah yang patut ditiru. Lagu daerah Bali merupakan salah satu bentuk budaya yang memiliki nilai seni tinggi.

Lagu-lagunya pun bermacam-macam bentuknya, mulai dari lagu anak-anak, kidung atau geguritan yang biasa disebut pupuh. Setiap lagu mengandung pesan moral yang ingin disampaikan penciptanya.

Baca Juga:Viral Bule Berhubungan Intim di Depan Rumah Warga Bali, Polisi Turun Tangan

1.       Putri Cening Ayu

Lagu “Putri Cening Ayu” dari Bali bercerita tentang percakapan seorang ibu dan anaknya, yang membuat sang anak menunggu di rumah sementara sang ibu pergi berbelanja di pasar.

Implikasi lain dari lagu tersebut adalah orang tua harus membiarkan anaknya berkembang dan menemukan jati dirinya.

Namun meski begitu, orang tua tetap berperan dalam menanamkan nilai dan norma positif.

2.       Bibi Rangda

Baca Juga:Bule di Bali Diduga Bersetubuh di Depan Rumah Warga Tuai Kemarahan Publik

Banyak orang mengasosiasikan lagu Bibi Rangda dengan lagu Lingsir Wengi di Jawa, mengira itu lagu yang berbau mistis. Padahal Bibi Rangda adalah lagu rohani yang biasa dinyanyikan oleh anak-anak pada saat upacara Mejauman.

Kata Bali untuk bibi adalah panggilan untuk seorang wanita atau pembantu selama periode kerajaan. Rangda adalah nama yang diberikan untuk para janda dari suku Tri Wangsa.

Lagu-lagu Rangda kini sering dijadikan pengiring tarian Rangda, meski tidak terlalu berkaitan selain kemiripan nama Rangda.

3.       Bungan Sandat

Secara harfiah, Bungan Sandat adalah bunga kenanga yang memiliki hubungan yang kuat dengan kebudayaan Bali. Selain sebagai tanaman hias, bunga kenanga seringkali digunakan dalam banyak upacara adat Bali.

Lagu Bungan Sandat berisi pesan-pesan untuk para pemudi agar senantiasa menjaga diri. Dimana usia remaja adalah masa-masa rentan terpengaruh oleh hal-hal negatif.

Lagu ini juga berisi pesan agar remaja putri selalu menjaga diri. Masa remaja merupakan masa yang rentan dipengaruhi oleh hal-hal negatif.

Dalam liriknya, seorang remaja yang tidak bisa menjaga diri diibaratkan seperti bunga kembang sepatu. Bunga kembang sepatu memiliki penampilan yang sangat indah, namun begitu dipetik, bunga tersebut melemah dan cepat layu hingga tidak berguna dan dibuang.

4.       Janger

Lagu daerah Janger menggambarkan perasaan gembira para pemuda dan pemudi yang tinggal di Bali. Lirik lagu tersebut mengungkapkan perasaan gembira dan optimisme serta membayangkan suasana hangat pedesaan Bali.

Lagu ini diciptakan oleh I Gede Dharna. Janger dikenal sebagai pengiring tarian pergaulan rakyat di Bali. Biasanya tari Janger akan dibawakan secara berpasangan antara penari pria dan wanita.

5.       Made Cenik

Lagu “Made Cenik” tentu sudah tidak asing lagi bagi anak-anak di Bali pada era 1990-an. Setiap lirik dan melodi lagunya unik dan menyenangkan. Begitu mudah diingat dan sering seperti lagu pengantar tidur.

Makna dari setiap bagian lirik tersebut dapat menjadi bekal dan bahan refleksi bagi generasi muda di Bali untuk menjalani kehidupan sosialnya. Artinya Made Cenik ditabrak mobil saat senja.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini