Ia mengaku belum mengetahui secara pasti motif pelaku menggunakan topeng malam hari. Karena selama dua malam patroli, pelaku belum ditemukan. Pelaku beroperasi sekitar pukul 20.00-21.00 wita.
"Motifnya kita belum tahu ini. Cuma yang jelas yang ditakuti kan anak-anak. Motifnya kita belum tahu," ungkapnya.
Berdasarkan keterangan anak-anak yang melihat laki-laki bertopeng tersebut, pelakunya hanya satu orang. Namun informasi jumlah pelaku ini terus berkembang terutama isu membawa senjata tajam atau tidak.
"Nah itu belum tahu. Karena anak-anak hanya melihat topengnya," ujarnya.
Baca Juga:3 Mantan Polisi Jadi Sindikat Sabu Antar Provinsi, Diberi Rp 15 Juta Tiap Terjual
Iptu Sahiman memastikan bahwa laki-laki bertopeng yang meneror anak-anak benar terjadi. Hal ini berdasarkan keterangan dari anak-anak yang melihat pelaku secara langsung.
"Kalau dari cerita anak-anak benar. Tapi kita belum temukan ini," katanya.
Dengan kejadian tersebut, kegiatan ronda di Kelurahan Sandubaya mulai diaktifkan kembali. Ia menghimbau kepada semua warga untuk sama-sama menjaga lingkungan agar tetap aman.
"Masing-masing kepala aktifkan patroli," tutupnya.
Kontributor : Buniamin
Baca Juga:Lagi, Ombudsman Kembali Terima Laporan Pemotongan Beasiswa di Kampus Swasta NTB