SuaraBali.id - Adanya pembongkaran sejumlah infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) milik operator seluler oleh Satpol PP Pemkab Badung, Bali mau tidak mau berdampak pada jaringan seluler di sana. Tak terkecuali pada operator Indosat.
Namun demikian, meski adanya pembongkaran pertumbuhan pelanggan di wilayah Region East Java dan Bali Nusra (EJBN) malah naik 2,1 persen atau sebanyak 13,7 juta pelanggan. Dimana jumlah ini tercatat sejak Maret 2023.
Menurut Head of Sales Bali Nusra IOH, Ketut Wiryawan terkait pembongkaran BTS tersebut tidak ada complain dari pelanggan.
“Sejauh ini tidak ada komplain yang diterima,” ujarnya dalam acara media update di Renon, Denpasar, Kamis (11/5/2023).
Baca Juga:5 Tersangka Kasus WNA Ber KTP Indonesia Akan Segera Disidangkan di Pengadilan Tipikor
Menurutnya memang ada penurunan trafik di daerah Badung, tapi tidak dengan daerah lainnya. Ditambah lagi sudah ada mitigasi dari teknisi untuk mengatasi dampaknya.
Dengan mitigasi tersebut maka layanan yang baik tetap bisa diberikan kepada pelanggan.
“Selain itu sudah dilakukan optimasi ke sites di sekitarnya yang tidak dibongkar untuk menopang kualitas jaringan,” jelasnya.
Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang solid di Region East Java dan Bali Nusra (EJBN) pada kuartal pertama 2023 yang ditopang oleh peningkatan jumlah pengguna data yang mencapai 12% secara tahunan (YoY) di region tersebut.
Hal ini pun disyukuri oleh Head of Region East Java & Balu Nusra Indosat Ooredoo Hutchison, Soejanto Prasetya.
Baca Juga:Tak Hanya Bus Listrik, Bali Berencana Ajak Inggris Membuat Kereta Cepat LRT
“Kami bersyukur bahwa Indosat di Region EJBN dapat terus berkontribusi pada pencapaian kinerja yang solid bagi perusahaan di kuartal pertama 2023,” katanya.
Menurutnya Pencapaian ini tidak terlepas dari gabungan dua merek layanan telekomunikasi yang saling melengkapi satu sama lain.