Menteri Kehakiman Rusia Minta Bila Warganya Melanggar Hukum Langsung Ditindak Saja

Dia tidak ragu meminta jika ada WN Rusia yang melanggar hukum agar ditindak.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 31 Maret 2023 | 15:11 WIB
Menteri Kehakiman Rusia Minta Bila Warganya Melanggar Hukum Langsung Ditindak Saja
Menteri Kehakiman Rusia Konstantin Anatolievich Chuychenko saat ditemui di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, pada Jumat (31/3/2023) [Suara.com / Putu Yonata Udawananda]

SuaraBali.id - Dalam beberapa waktu terakhir, marak ditemukan pelanggaran yang dilakukan oleh wisatawan mancanegara di Bali. Ragam pelanggaran yang ditemukan juga bervariasi dari pelanggaran izin tinggal, pelanggaran lalu lintas, hingga pendirian usaha tak berizin di Bali.

Dari banyaknya negara asal wisman di Bali, wisatawan Rusia menjadi salah satu sorotan. Termasuk sampai munculnya akun @moscow_cabang_bali yang mengekspos tindak pelanggaran yang dilakukan wisman di Bali termasuk turis Rusia.

Menteri Kehakiman Rusia Konstantin Anatolievich Chuychenko menyebut 70 ribu WN Rusia di Bali punya kesadaran untuk menaati hukum yang berlaku di Indonesia.

“Kami yakin bahwa warga kami yang datang ke Indonesia punya rasa kewajiban untuk menaati hukum di Indonesia,” ujar Konstantin saat ditemui di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, pada Jumat (31/3/2023).

Baca Juga:Koster Minta VOA Turis Rusia-Ukraina Dicabut, Yasonna Laoly : Mana Bisa Putuskan Sendiri

Namun, dia menyadari jika wisatawan pelanggar hukum di Indonesia juga ada. Maka dari itu, dia tidak ragu meminta jika ada WN Rusia yang melanggar hukum agar ditindak sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

“Jadi kalau mereka melanggar, mereka harus ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia, tidak peduli (turis) dari negara mana pun,” imbuh Konstantin.

Belakangan, maraknya turis Rusia yang melanggar juga disinyalir karena banyak WN Rusia yang memilih mangkir dari aturan wajib militer saat Perang Rusia dan Ukraina yang sedang berlangsung.

Turis Rusia disebut memilih “kabur” ke negara-negara Asia Tengah hingga Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Namun demikian, Konstantin membantah bahwa Bali adalah destinasi utama bagi WN Rusia yang ingin kabur dari wajib militer. Pasalnya, menurut datanya jumlah turis Rusia yang berkunjung ke Bali justru menurun dua kali lipat dibanding saat sebelum pandemi Covid-19.

Baca Juga:Bule Rusia Pengendara Lamborghini Aventador Domogatsky Kabur ke Dubai

Dia menyebut saat sebelum pandemi ada 150 ribu turis yang berwisata ke Bali. Sedangkan, pasca perang Rusia-Ukraina sejak tahun 2022 lalu, wisatawan Rusia yang ada di Bali baru sekitar 70 ribu orang saja.

“Kami tidak menyebutkan kalau Bali adalah destinasi utama. Karena sebelum Covid ada sekitar 150 ribu orang yang pergi dari Rusia ke Bali. Sedangkan sekarang turun jadi sekitar 70 ribu orang. Jadi menurut kami dari jumlah tersebut justru turun dua kali lipat setelah covid,” pungkasnya.

Kehadiran Menteri Kehakiman Rusia ke Bali dalam rangka penandatanganan perjanjian ekstradisi pelaku kriminal antara Rusia dan Indonesia. Penandatanganan tersebut juga diwakili Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini