Peninggalan Leluhur Hindu Dan Muslim di Pura Pancor Munjuk dan Masjid Hidayatul Islam

Di Pura ini tidak diadakan upacara yang menghadirkan daging babi.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 31 Desember 2022 | 09:26 WIB
Peninggalan Leluhur Hindu Dan Muslim di Pura Pancor Munjuk dan Masjid Hidayatul Islam
Sebuah mata air di Dusun Traktak, Desa Batu Kumbung, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, dikenal dengan nama air mualaf. [Istimewa]

Dikatakan, baik umat Islam  maupun umat Hindu begitu bersyukur, bahwa leluhur mereka telah mewariskan secara turun temurun tentang pentingya toleransi, saling menghormati, meski mereka berbeda keyakinan.

“Apa yang kami lakukan hingga hari ini, adalah sepenuhnya mengikuti apa yang sudah dilakukan leluhur kami lebih dari satu abad,” kata H Tantowi, yang merupakan paman dari Made Putra, lantaran menikahi bibi tokoh yang karib disapa Made Arab tersebut.

Dewan Pembina Tim Ekspedisi H Rachmat Hidayat sendiri mengaku begitu takjub atas komitmen

Air Muallaf yang ada di Desa Batu Kumbung ini dipandang tak ubahnya adalah simbol abadi pluralisme di Pulau Seribu Masjid.

Baca Juga:Air Mualaf, Bersumber dari Pura Mengalir ke Masjid Selama Puluhan Tahun

“Ini sungguh pembelajaran yang sangat berharga untuk kita yang hidup di saat ini, dan bagi anak-anak cucu kita yang hidup di masa yang akan datang,” imbuhnya.

Saat ini, menurut Kepala Desa Batu Kumbung Wirya Adi Saputra, dari delapan ribu jiwa yang bermukim di desa yang dipimpinnya ini, 70 persen memeluk agama Islam. Sementara sisanya adalah pemeluk agama Hindu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini