SuaraBali.id - Masa kepemimpinan Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah akan segera berakhir pada September 2023. Untuk mengisi kekosongan pemimpin di Nusa Tenggara Barat maka diperlukan penjabat sementara atau Plt Gubernur NTB.
Ada beberapa nama yang potensial menjadi Plt Gubernur NTB, namun, pengamat Politik, Ihsan Hamid punya beberapa penilaian, salah satunya kepada rektor UIN Mataram, Prod Masnun Thahir.
Menurutnya Plt tidak hanya mengandalkan kapasitas tetapi dituntut mampu menjaga kondusifitas sosial, ekonomi, politik dan tatanan sosial keagamaan di NTB.
"Prof Masnun punya modal untuk itu,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (15/12/2022).
Baca Juga:Perindo Sambut Wagub NTB Sitti Rohmi Djalilah Dengan Karpet Merah Bila Bergabung
Ia melanjutkan, meskipun Plt Gubernur NTB nanti menjadi keputusan yang akan ditentukan oleh pusat sebagai pemegang keputusan akhir, namun perlu ada bentuk dukungan dari daerah.
Pemerintah pusat didorong untuk memberi kesempatan kepada putra daerah NTB lain yang juga memenuhi syarat untuk menjadi Plt.
Adapun 3 nama putra daerah NTB tersebut diantaranya Rektor UIN Mataram Prof Masnun Thahir, Rektor Unram, Prof Bambang, dan Sekda NTB Lalu Gita Ariyadi.
"Semoga pusat dapat memberikan pertimbangan kepada putra daerah,” katanya
"Pemilu 2024 dan Pilkada ini membutuhkan jaring pengaman sosial yang baik, Prof Masnun punya itu daripada (Plt) di drop dari pusat,” katanya.
Baca Juga:Gubernur NTB Belum Bisa Putuskan UMP Tahun 2023
Sosoknya juga dinilai mampu berbaur di semua golongan masyarakat.
Ia juga dinilai tidak terikat oleh satu kepentingan politik tertentu. Sebab tidak menjadi partisipan dari salah satu Partai Politik (Parpol).
"Beliau lebih steril dari yang lain", tambahnya.
Prof Masnun sebagai putra daerah NTB dinilai memiliki nilai plus terlebih menjadi tokoh NU, Ketua PWNU dan tokoh agama. Tentunya memiliki jamaah banyak.
"Saya berharap, Plt diberikan kesempatan kepada putra daerah terbaik", harapnya.
Kontributor: Toni Hermawan