Cerita Perajin Penjor KTT G20 Bali, Serasa Ketiban Rezeki Sampai Terpaksa Menolak Pesanan

Ia mengaku senang dapat dipercaya untuk membuat penjor hias, bahkan ia menyebut sampai menolak pesanan akibat takut kewalahan.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 09 November 2022 | 17:28 WIB
Cerita Perajin Penjor KTT G20 Bali, Serasa Ketiban Rezeki Sampai Terpaksa Menolak Pesanan
Penjor yang dipasang di jalur delegasi jelang gelaran KTT G20 Bali. [Suara.com / Putu Yonata Udawananda]

SuaraBali.id - Seminggu menjelang perhelatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20), sejumlah perajin penjor di kawasan Denpasar hingga Nusa Dua dihampiri rezeki. Pasalnya, perajin penjor mendapat pesanan untuk membuat penjor yang akan menghiasi jalan yang akan dilalui delegasi G20.

Salah satu pengrajin itu adalah Nyoman Dana, yang dipercaya untuk membuat penjor yang menghiasi sepanjang area Desa Kelan, Jimbaran.

Ia mengaku senang dapat dipercaya untuk membuat penjor hias, bahkan ia menyebut sampai menolak pesanan akibat takut kewalahan.

“Perasaannya senang sekali ya, ini saja sampai nolak pesanan. Kemarin itu ada pesanan 14 (penjor) sebenarnya, tapi saya tolak karena pesanan (untuk G20) masih banyak,” ujar Dana dengan sumringah.

Baca Juga:Instansi Pemerintah di Denpasar Selatan 100 Persen WFH Selama KTT G20

Untuk perhelatan KTT G20 ini, pria yang tokonya bernama Sunar Dana ini diminta untuk membuat 80 penjor berukuran sedang dan 8 penjor berukuran besar. Harga yang dipatok untuk satu penjor sedang adalah Rp1,7 juta, dan penjor besar seharga Rp3,5 juta.

Dana menuturkan sudah menjalankan usaha penjor ini selama lebih dari 10 tahun. Namun, baru sekarang adalah kali pertama penjornya menghiasi event sebesar KTT G20.

“Ini baru pertama diminta membuat penjor (untuk event besar), biasanya diminta untuk bikin pagar bambu saja,” ujarnya.

Selain melayani pembuatan penjor jadi, dalam sehari-harinya usaha miliknya juga menjual bambu, hiasan penjor, hingga busung dan ental (daun kelapa dan daun lontar yang bisa dipakau dalam upacara Hindu Bali).

Bahkan, ia mengaku dalam sehari-hari belum tentu mendapatkan pesanan penjor karena lebih sering mendapat pesanan penjor menjelang perayaan Galungan. Jadi, baginya penjor ini mendongkrak omzetnya.

Baca Juga:Wujud Toleransi di Bali, Umat Muslim Numpang Salat Berjamaah di Rumah Warga

“Gak nentu (pesanan penjor), karena kalau penjor ramainya pas Galungan. Jadi karena ini ya bisa dibilang astungkara bertambah (omzet),” tuturnya.

Turut berkontribusi bagi perhelatan akbar ini, Dana hanya berharap agar kedepannya usahanya bisa semakin maju pasca KTT G20 ini.

“Harapan saya gimana ya, semoga makin maju lagi setelah G20 ini. Ya biar ini (usaha) naik lagi,” pungkasnya.

Penjor-penjor yang diperkirakan berjumlah 2500 buah ini sudah mulai menghiasi sepanjang rute delegasi G20 dan venue-venue G20.

Menurut pantauan, jalan di sepanjang Bypass Ngurah Rai di Denpasar hingga mendekati Nusa Dua sudah terpasangi penjor yang menambah nuansa Bali dalam menyambut digelarnya KTT G20.

Sebelumnya, spanduk dan baliho di sepanjang jalur delegasi G20 juga sudah disingkirkan oleh Satpol PP yang memberikan kesan bersih di sepanjang jalan.

KTT G20 sendiri akan dihelat pada tanggal 15-16 Nopember nanti yang berfokus di area Nusa Dua dengan beberapa event sampingan di Taman Hutan Raya Ngurah Rai dan Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak