Sejarah Rantok, Alat Penumbuk Padi di Lombok yang Sarat Dengan Cerita Asmara

Sisi lain, melalui rantok ini tersimpan cerita-cerita asmara yang masih melekat hingga saat ini.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 07 November 2022 | 19:32 WIB
Sejarah Rantok, Alat Penumbuk Padi di Lombok yang Sarat Dengan Cerita Asmara
Ibu-ibu saat membunyikan suara Rantok pada saat pertunjukan di kantor desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur, NTB, Minggu (6/11/2022) (Suara.com/Toni Hermawan)

Saat itu muncullah perbincangan antara dedare desa dan pria melalui pantun dan saling berbalas atau dikenal dengan Sando.

"Nah kalau ada perempuan sudah menikah biasanya dia yang mengalah untuk memberikan ke pria bujang yang datang", katanya melanjutkan cerita.

Usia terjadi saling berbalas pantun atau Sando. Pria dan dedare terus berbalas pantun dan saling merayau sembari menumbuk. Awal ini lah akan menimbulkan benih-benih asmara.

"Oh ini dia (dedare) pinter menumbuk jadi cocok  dijadikan istri", ucap Asipuddin mengakhiri cerita.

Baca Juga:Fenomena Langka, Gerhana Bulan Total di NTB Akan Terjadi Pada 8 November

Kontributor: Toni Hermawan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak