Menurut Baim Wong, klub malam itu awalnya sangat ramai kunjungan. Akan tetapi dua tahun berjalan malah tak ada pemasukan.
“Tapi gue kan nggak ngerti operasional. Yang ngerti operasional kan si Baim. Terus lama-lama dua tahun, ‘Im duitnya ke mana’, ‘nggak tahu, nih’,” kata Raffi Ahmad menirukan kata-kata Baim Wong.
“Ya gue bingung. ‘Lu gimana’, berantem tuh. Gara-gara duit tuh barentem. Nggak ngomongan gue ,” kata Raffi.
“Bener,” timpal Baim.
Namun demikian setelah itu keduanya kembali berbaikan. Klub malam itupun dijual murah.
“Cuma memang intinya, uang itu gak kenal teman, gak kenal saudara,” katanya.
Tak seperti keadaanya kini, dulu uang Rp 350 juta diakui cukup besar nilainya. Setelah baikan, keduanya pun sepakat untuk tidak kerjasama bisnis lagi daripada pertemanan rusak.
“Setelah kejadian itu, ya udah, gak usah bisnis-bisnis lah. Dari pada ribut, gue bilang gitu,” kata Raffi.
“Ya, sampai sekarang,” kata Baim.
Meski sepakat bekerja sama lagi, Raffi Ahmad mengaku tetap masih memungkinkan menjalin kerjasama bisnis dengan Baim Wong.
Apalagi, itu kejadian lama. Dan kondisi mereka saat ini sudah berbeda.
“Ya tapi mau sih bisnis (bareng), sekarang kan udah jauh lebih dewasa,” paparnya.