Satu Lagi Anak Alami Gagal Ginjal di Bali, Datang Dalam Keadaan Kejang

Pasien yang baru masuk RSUP Prof. Ngoerah sejak sekitar 4 hari lalu itu adalah anak perempuan berusia 9 tahun.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 29 Oktober 2022 | 12:08 WIB
Satu Lagi Anak Alami Gagal Ginjal di Bali, Datang Dalam Keadaan Kejang

SuaraBali.id - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom mengumumkan penambahan satu kasus gagal ginjal akut progresif pada anak di Bali. Informasi tersebut disampaikan pada konferensi pers di Kantor Dinas Kesehatan pada Sabtu (29/10/2022).

“Kasus per 3 hari lalu dilaporkan ke Menkes ada tambahan 1 kasus lagi di Bali. Jadi jumlahnya menjadi 18 kasus,” ujar I Nyoman Gede Anom.

Pasien yang baru masuk RSUP Prof. Ngoerah sejak sekitar 4 hari lalu itu adalah anak perempuan berusia 9 tahun.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bali dr. IGN Sanjaya Putra menjelaskan bahwa pasien mengalami kejang saat masuk rumah sakit.

Baca Juga:UMKM Asal NTB Akan Hadirkan 10 Ribu Suvenir Untuk KTT G20 Bali Berupa Teh Kelor

“Masuk dengan kejang, kejang ya penyebabnya bisa banyak sekali. Bisa karena panas dingin, bisa karena kurang elektrolit, bisa karena kencing batu,” ungkap dr. Sanjaya.

Setelah dilakukan perawatan, fungsi ginjal pasien disebut sudah membaik setelah dilakukan hemodialisis, dari yang semula disebut fungsi ginjalnya 15% kini sudah meningkat menjadi 55%.

Namun dr. Sanjaya menekankan akibat dari gangguan ginjal ini akan berpengaruh terhadap organ lain, maka organ lain harus dipantau.

Dr. Sanjaya juga menegaskan bahwa dalam 1 kasus aktif ini hampir dipastikan bukan karena intoksikasi (keracunan).

“Yang kasus ini hampir pasti bukan intoksikasi. Pasien ini minum sirop sudah sebulan yang lalu, kemudian setelah itu sehat dia, artinya tidak ada konsumsi sirop,” ujarnya.

Baca Juga:Sejarah Gejer Bali, Gempa Bumi Besar Tahun 1815 yang Porak Porandakan Buleleng

Sementara itu, Anom memastikan bahwa Bali akan memperoleh jatah obat antidotum setelah masuknya kasus baru ini. Namun, ia belum bisa memastikan jumlah yang akan dikirimkan.

“Sekarang mungkin pasti saya yakin kalau ada laporan kasus pasti akan datang obatnya. Tapi nanti (jumlahnya) tergantung permintaan rumah sakit,” ujar Anom.

Sejauh ini, karena belum ada kasus aktif gagal ginjal akut kasus ini, maka Bali belum pernah mencoba antidotum untuk gangguan ginjal akut progresif tersebut.

Dengan begitu, maka jumlah kasus gangguan ginjal akut progresif pada anak di Bali mencapai 18 kasus dengan 1 kasus yang masih aktif. Sementara 5 anak sembuh dan 12 meninggal dunia.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini