UMKM Asal NTB Akan Hadirkan 10 Ribu Suvenir Untuk KTT G20 Bali Berupa Teh Kelor

Teh kelor UMKM PT Tri Utami Jaya sebagai salah satu pemasok suvenir dalam KTT G20. Harapannya UMKM lokal akan dikenal pasar luar negeri.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 29 Oktober 2022 | 09:01 WIB
UMKM Asal NTB Akan Hadirkan 10 Ribu Suvenir Untuk KTT G20 Bali Berupa Teh Kelor
Siswa PKL saat mengemas teh kelor NTB di pabriknya, Jumat (28/10/2022) (suara.com/Toni Hermawan)

SuaraBali.id - Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) asal NTB terpilih sebagai penyedia suvernir, dalam Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Suvenir yang dihadirkan dari NTB adalah Teh Kelor NTB.

Untuk bertengger dan dapat menjajakan produk pada KTT G20 tidak mudah, UMKM ini harus bersaing dengan ribuan UMKM lainnya.

Teh kelor UMKM PT Tri Utami Jaya sebagai salah satu pemasok suvenir dalam KTT G20.  Harapannya  UMKM lokal akan dikenal pasar luar negeri.

Pengusaha Teh Kelor NTB, Nasrin mengatakan untuk dapat mengambil bagian dan dapat menjajakan produk  di KTT G20, harus melewati seleksi atau kurasi yang dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM).

Baca Juga:KTT G20 Diharapkan Memberi Manfaat Bagi Ekonomi Khususnya Pariwisata Bali

Tidak tanggung-tanggung, dari 1.000 UMKM, yang dinyatakan lolos hanya 20 UMKM. Salah satunya  Teh Kelor NTB.

"Apabila diminati peserta GTT G20 kami bisa layani ekspor,” katanya saat ditemui Jumat (28/10/2022).

Ia mengakui produk yang diusulkan untuk diekspor ada empat teh kaleng dalam bentuk bubuk, teh celup, kopi kelor dan teh siap minum dalam bentuk cair.

"Yang lolos hanya teh kaleng dan teh siap minum," tambahnya.

Hingga saat ini, ia belum mengetahui berapa produk teh kelor yang akan dijajakan untuk delegasi G20 di Bali. Sebab masih menunggu informasi dari pihak terkait.

Baca Juga:Sungai Yeh Ho Tabanan Kembali Makan Korban, Pria Paruh Baya Diduga Tenggelam

"Berapa banyak yang diminta sampai hari ini belum PO (pre order, red),” katanya.

Nasrin mengaku sudah menyiapkan 5 sampai 10 ribu teh kaleng dan teh celup pada KTT G20. Sebab proses pembuatan tidak lama, sebab bahan baku sudah ada dan alat yang mumpuni.

"Kita sudah siapkan produk", tambahnya.

Ia juga mengaku dengan lolosnya dalam KTT G20, nantinya dalam produk selanjutnya dapat memasang logo G20 dan dikenal pasar lokal ataupun global.

"Produk ini bukan kaleng-kaleng dan sudah diakui dunia, ini keuntungan bagi kami,”  tutup Nasrin.

Kontributor: Toni Hermawan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak