Tak Sempat Dirujuk ke Denpasar, Anak Meninggal Karena Gagal Ginjal di NTT Bertambah

Anak berusia 1 tahun 10 bulan berinisial AR itu sempat dirawat intensif di RSUD WZ Johanes Kupang, namun tidak tertolong nyawanya.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 24 Oktober 2022 | 11:14 WIB
Tak Sempat Dirujuk ke Denpasar, Anak Meninggal Karena Gagal Ginjal di NTT Bertambah
Ilustrasi ginjal - fakta mengenai penyakit gagal ginjal misterius [freepik]

SuaraBali.id - Kasus meninggalnya anak yang didiagnosa meninggal dunia akibat gagal ginjal akut AKI (acute kidney injury) bertambah lagi dari dua orang menjadi tiga orang anak di Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Yang terakhir korban adalah anak berusia 1 tahun 10 bulan, meninggal di RSUD WZ Johanes Kota Kupang,” kata Ketua IDAI NTT dr Woro Indri Padmosiwi, Sp.A, Senin (24/10/2022).

Informasi ini disampaikan berkaitan dengan perkembangan kasus meninggalnya anak di NTT dampak dari gagal ginjal akut akibat mengonsumsi obat sirup.

Sebelumnya kasus yang terjadi yakni anak usai satu tahun 10 bulan di Waikabubak, Sumba Barat yang hendak dirujuk ke Denpasar, Bali namun tidak tertolong karena sakitnya semakin parah.

Baca Juga:Kasus Gagal Ginjal Akut Bertambah, Gejala Demam Hingga Tidak Kencing Sama Sekali

Kasus kedua yakni kasus meninggalnya seorang anak di Kabupaten Rote Ndao yang memiliki gejala yang berkaitan dengan gagal ginjal akut.

Anak berusia 1 tahun 10 bulan berinisial AR itu sempat dirawat intensif di RSUD WZ Johanes Kupang, namun tidak tertolong nyawanya.

“Kami sudah laporkan kasus ini ke Kementerian Kesehatan,” tambahnya.

Untuk itu saat ini orang tua lebih berhati-hati dalam hal memberikan obat khususnya obat sirup yang dibeli dari apotek-apotek yang ada di NTT.

IDAI juga menambahkan sudah mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi NTT untuk menyediakan alat cuci darah bagi anak-anak di NTT.

Hal ini guna mendukung percepatan penyembuhan anak-anak yang didiagnosa alami gagal ginjal akut sehingga pasien yang sakit tidak perlu lagi mencari perawatan hingga ke luar NTT, demikian Woro Indri Padmosiwi. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak